Reses terakhir anggota komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, kali ini digelar di PLUT (Pusat Usaha Layanan Terpadu) KUMKM (Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Provinsi Bengkulu, Sabtu (23/07/22).
Turut hadir Kepala PLUT Provinsi Bengkulu Helda, Wakil Pimpinan Divisi Kredit Kantor Pusat Bank Bengkulu Tedi Pahromi, dan Beni selaku Pimpinan Cabang Utama Bank Bengkulu.
Dalam Sambutannya, Usin mengatakan alasannya turut mengundang Bank Bengkulu lantaran bank tersebut adalah salah satu mitra dari komisi II DPRD. Yang diundang Usin dengan tujuan untuk mengetahui apa saja syarat dan ketentuan yang diperlukan dalam memenuhi standar pengajuan modal UMKM oleh perbankan.
“Jangan gara gara modal tepung terigu nak buat pempek, laju pinjol, foto kiri foto kanan cair, udah cair lupo beli tepung terigu, langsunglah berangkat ke lavenrice, makan-makan disano, cuma sekedar nak foto-foto nampilkan di instagram,” kata Usin kepada para warga menggunakan dialek Bengkulu.
Usin meminta agar masyarakat provinsi Bengkulu khususnya, agar tidak menerapkan budaya konsumtif untuk sekedar pencitraan di sosial media.
“Nah sekarang saya mau kita semua harus memulai usaha kita dengan betul-betul sungguh, namun ini harus dibantu,” tambahnya.
Ketua DPD Partai Hanura provinsi Bengkulu ini pun menyebut bahwa sejak dulu hingga saat ini mengalami krisis ekonomi saat dilanda pandemi covid-19, menjadi bukti nyata bahwa sesungguhnya ekonomi yang paling mendasar dan paling penting adalah yang berasal dari usaha mikro.
“Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia ini menunjukkan fakta sampai krisis ekonomi gara gara covid, bahwa sebetulnya ekonomi fundamental negara kita ini adalah ekonomi yang berasal dari usaha mikro,” tegas Usin.
Untuk itu Ia ingin para pelaku UMKM ini dapat berkembang dengan cara yang berjenjang, agar hasil usaha para pelaku usaha dapat memenuhi standar yang berlaku.
Kemudian dalam kesempatan yang sama, Wakil Pimpinan Divisi Kredit Kantor Pusat Bank Bengkulu, Tedi Pahromi menjelaskan mengenai syarat dan ketentuan apa saja yang menjadi acuan dalam pengajuan modal usaha di perbankan.
Seperti Track Record yang baik, masalah perizinan, kriteria usaha, modal kerja, perputaran penghasilan, hingga tunggakan apa saja yang masih ada. Dan itu akan di check oleh bagian administrasi melalui iDeb (Informasi Debitur), untuk mencari catatan ataupun riwayat pinjaman debitur di perbankan atau lembaga keuangan lainnya.
Lalu Beni, selaku Pimpinan cabang utama bank Bengkulu mengatakan bahwa salah satu hal yang paling fatal dalam mengajukan pinjaman modal hingga sulit di acc adalah, meminjamkan data data pribadi seperti KTP, untuk tetangga ataupun keluarga, yang digunakan untuk mengajukan kredit.
“Jangan sampai meminjamkan KTP untuk teman dekat, bahkan keluarga, walaupun niatnya baik, tapi kita tidak tahu proses pembayarannya akan seperti apa,” kata Beni.
Dalam sesi tanya jawab, tampak antusias para warga yang kebanyakan dari pelaku usaha UMKM, bertanya seputar hal yang berkaitan dengan persyaratan pinjaman modal usaha.
“Akhirnya antusiasme bagus, ada banyak pertanyaan-pertanyaan dan rasa ingin tahu para pelaku usaha kecil ini, dan ini kita manfaatkan Bank Bengkulu sebagai mitra, untuk memberikan fasilitas-fasilitas, mendorong para pelaku UMKM agar lebih taat pada aturan perbankan,” jelas Ketua Bapemperda DPRD Provinsi Bengkulu.
“Kita ingin mendorong PLUT ini sebagai UPTD teknis yang menata UKM, naik kelasnya itu secara berjenjang, pertama UKM yang belum memiliki perizinan, tapi usahanya ada, ini yang didorong, bagaimana mereka menjadi usaha kecil yang memiliki sertifikat perizinan,” kata Usin lagi.
Untuk melakukan hal tersebut, Usin mengungkapkan bahwa itu harus dilatih, dengan melakukan pelatihan pelatihan, yang rencananya akan dilaksanakan selama 6 kali, 2 kali dalam 1 bulan. Hingga mendapatkan hasil berbentuk perizinan.
“PLUT juga diharapkan dapat memberikan fasilitas kepada para pelaku usaha untuk mengurus NIB, PIRT, dan mengurus perizinan-perizinan lainnya,” harap Usin.
Para pelaku usaha harus didampingi guna melatih skill dan mengasah kemampuan dalam mengembangkan usahanya, hal tersebut bertujuan guna dapat menjalani dunia usaha dalam skala panjang, sehingga tidak lagi ketergantungan dengan bantuan dari pemerintah, yang sifatnya hanya sementara.
“Mereka yang tidak mampu untuk berusaha, lalu kita dampingi mendampinginya, lalu kita naikkan kelasnya, skill up bisnisnya, maka disitulah kita memberikan, menghentikan ketergantungan terhadap bantuan pemerintah yang sifatnya sebagai penahan sakit, sesaat. Tapi kita harus membuat suatu kemandirian,” jelasnya lagi.
Diketahui, dalam beberapa bulan kedepan, Usin mengatakan bahwa Gubernur Bengkulu akan launching Mall Bengkulu, dimana ini adalah marketplace yang di khususkan untuk 100% produk UKM dari Bengkulu.
“Kita ingin memasarkan keluar Bengkulu, inilah yang harus diajarkan oleh UKM yang akan difasilitasi, marketplace ini adalah milik Bengkulu dan akan melayani secara global, launchingnya di hari ulang tahun Bengkulu pada bulan November, sekaligus nanti kita akan ada expo UKM, sekarang lagi dirancang formatnya, jadi seluruh produk UKM mau dia UKM dari pertanian, perikanan, apapun itu, dalam bentuk usaha kecil masyarakat, kita akan Expo disitu,” tutup Usin mengakhiri kegiatan reses.
Reses terakhir anggota komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, kali ini digelar di PLUT (Pusat Usaha Layanan Terpadu) KUMKM (Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Provinsi Bengkulu, Sabtu (23/07/22).
Turut hadir Kepala PLUT Provinsi Bengkulu Helda, Wakil Pimpinan Divisi Kredit Kantor Pusat Bank Bengkulu Tedi Pahromi, dan Beni selaku Pimpinan Cabang Utama Bank Bengkulu.
Dalam Sambutannya, Usin mengatakan alasannya turut mengundang Bank Bengkulu lantaran bank tersebut adalah salah satu mitra dari komisi II DPRD. Yang diundang Usin dengan tujuan untuk mengetahui apa saja syarat dan ketentuan yang diperlukan dalam memenuhi standar pengajuan modal UMKM oleh perbankan.
“Jangan gara gara modal tepung terigu nak buat pempek, laju pinjol, foto kiri foto kanan cair, udah cair lupo beli tepung terigu, langsunglah berangkat ke lavenrice, makan-makan disano, cuma sekedar nak foto-foto nampilkan di instagram,” kata Usin kepada para warga menggunakan dialek Bengkulu.
Usin meminta agar masyarakat provinsi Bengkulu khususnya, agar tidak menerapkan budaya konsumtif untuk sekedar pencitraan di sosial media.
“Nah sekarang saya mau kita semua harus memulai usaha kita dengan betul-betul sungguh, namun ini harus dibantu,” tambahnya.
Ketua DPD Partai Hanura provinsi Bengkulu ini pun menyebut bahwa sejak dulu hingga saat ini mengalami krisis ekonomi saat dilanda pandemi covid-19, menjadi bukti nyata bahwa sesungguhnya ekonomi yang paling mendasar dan paling penting adalah yang berasal dari usaha mikro.
“Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia ini menunjukkan fakta sampai krisis ekonomi gara gara covid, bahwa sebetulnya ekonomi fundamental negara kita ini adalah ekonomi yang berasal dari usaha mikro,” tegas Usin.
Untuk itu Ia ingin para pelaku UMKM ini dapat berkembang dengan cara yang berjenjang, agar hasil usaha para pelaku usaha dapat memenuhi standar yang berlaku.
Kemudian dalam kesempatan yang sama, Wakil Pimpinan Divisi Kredit Kantor Pusat Bank Bengkulu, Tedi Pahromi menjelaskan mengenai syarat dan ketentuan apa saja yang menjadi acuan dalam pengajuan modal usaha di perbankan.
Seperti Track Record yang baik, masalah perizinan, kriteria usaha, modal kerja, perputaran penghasilan, hingga tunggakan apa saja yang masih ada. Dan itu akan di check oleh bagian administrasi melalui iDeb (Informasi Debitur), untuk mencari catatan ataupun riwayat pinjaman debitur di perbankan atau lembaga keuangan lainnya.
Lalu Beni, selaku Pimpinan cabang utama bank Bengkulu mengatakan bahwa salah satu hal yang paling fatal dalam mengajukan pinjaman modal hingga sulit di acc adalah, meminjamkan data data pribadi seperti KTP, untuk tetangga ataupun keluarga, yang digunakan untuk mengajukan kredit.
“Jangan sampai meminjamkan KTP untuk teman dekat, bahkan keluarga, walaupun niatnya baik, tapi kita tidak tahu proses pembayarannya akan seperti apa,” kata Beni.
Dalam sesi tanya jawab, tampak antusias para warga yang kebanyakan dari pelaku usaha UMKM, bertanya seputar hal yang berkaitan dengan persyaratan pinjaman modal usaha.
“Akhirnya antusiasme bagus, ada banyak pertanyaan-pertanyaan dan rasa ingin tahu para pelaku usaha kecil ini, dan ini kita manfaatkan Bank Bengkulu sebagai mitra, untuk memberikan fasilitas-fasilitas, mendorong para pelaku UMKM agar lebih taat pada aturan perbankan,” jelas Ketua Bapemperda DPRD Provinsi Bengkulu.
“Kita ingin mendorong PLUT ini sebagai UPTD teknis yang menata UKM, naik kelasnya itu secara berjenjang, pertama UKM yang belum memiliki perizinan, tapi usahanya ada, ini yang didorong, bagaimana mereka menjadi usaha kecil yang memiliki sertifikat perizinan,” kata Usin lagi.
Untuk melakukan hal tersebut, Usin mengungkapkan bahwa itu harus dilatih, dengan melakukan pelatihan pelatihan, yang rencananya akan dilaksanakan selama 6 kali, 2 kali dalam 1 bulan. Hingga mendapatkan hasil berbentuk perizinan.
“PLUT juga diharapkan dapat memberikan fasilitas kepada para pelaku usaha untuk mengurus NIB, PIRT, dan mengurus perizinan-perizinan lainnya,” harap Usin.
Para pelaku usaha harus didampingi guna melatih skill dan mengasah kemampuan dalam mengembangkan usahanya, hal tersebut bertujuan guna dapat menjalani dunia usaha dalam skala panjang, sehingga tidak lagi ketergantungan dengan bantuan dari pemerintah, yang sifatnya hanya sementara.
“Mereka yang tidak mampu untuk berusaha, lalu kita dampingi mendampinginya, lalu kita naikkan kelasnya, skill up bisnisnya, maka disitulah kita memberikan, menghentikan ketergantungan terhadap bantuan pemerintah yang sifatnya sebagai penahan sakit, sesaat. Tapi kita harus membuat suatu kemandirian,” jelasnya lagi.
Diketahui, dalam beberapa bulan kedepan, Usin mengatakan bahwa Gubernur Bengkulu akan launching Mall Bengkulu, dimana ini adalah marketplace yang di khususkan untuk 100% produk UKM dari Bengkulu.
“Kita ingin memasarkan keluar Bengkulu, inilah yang harus diajarkan oleh UKM yang akan difasilitasi, marketplace ini adalah milik Bengkulu dan akan melayani secara global, launchingnya di hari ulang tahun Bengkulu pada bulan November, sekaligus nanti kita akan ada expo UKM, sekarang lagi dirancang formatnya, jadi seluruh produk UKM mau dia UKM dari pertanian, perikanan, apapun itu, dalam bentuk usaha kecil masyarakat, kita akan Expo disitu,” tutup Usin mengakhiri kegiatan reses.