Bengkulu, Sentralnews.com – Usulan mendapatkan jatah listrik gratis yang masuk melalui Hotline dan usulan Bappeda yang diterima dari perangkat Desa akan diverifikasi dengan merujuk pada data dengan kriteria penerima manfaat atau kurang mampu yang di validasi data Nomor Induk kependudukan.
Adapun Rujukan dalam verifikasi yakni merujuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)Selain itu, juga melalui data Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) dari Bappeda di masing-masing daerah.Selain itu, seleksi penerima program listrik gratis ini juga akan melibatkan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memastikan belum pernah terdaftar sebagai pelanggan PLN dan tidak bermasalah.
Dengan demikian penerima program listrik gratis yang merupakan subsidi dari pemerintah itu adalah orang yang benar-benar dinilai berhak, dengan kategori tidak mampu.
“Proses verifikasi melibatkan PLN, mereka nanti yang akan melakukan seleksi apakah mereka layak tidak menerima bantuan listri gratis tersebut. Untuk kategori tidak mampu nanti akan dinilai Bappeda masing-masing dan Dinas Sosial,” Jelas Donni Swabuana, Selasa (30/01/2023)
Ada beberapa kriteria penerima bantuan pemasangan listrik gratis. Yakni masyarakat tidak mampu, Atau Keluarga Penerima Manfaat (PKM) Berdasarkan data DTKS, P3KE belum pelanggan PLN n ,status rumah milik sendiri dan lokasi sudah ada jaringan listrik.
“Bagi yang NIK atau namanya dipinjamkan dengan seseorang untuk pemasangan listrik, maka dipastikan tidak akan mendapatkannya karena terkoneksi dengan PLN Mobile,” tegasnya.
Dalam realisasinya Dinas ESDM Provinsi menargetkan, Januari – Februari tahap sosialisasi dan Pendaftaran, Maret-April tahap verifikasi, dan akan mulai direalisasikan Mei mendatang.
Adapun biaya pemasangan, normalnya membutuh dana sekitar Rp1 juta. Dengan program ini maka akan di gratis. Dan Kouta pemasangan listrik gratis yang disiapkan tahun ini 1.230 lebih tinggi dari tahun 2023 lalu yang hanya 980 pemasangan.
