WALAUPUN diguyur hujan deras, Tabligh Akbar di Kabupaten Kepahiang Propinsi Bengkulu oleh Ustadz Dr. KH Muhammad Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang berlangsung dengan khidmat. Tausyiah dihadiri lebih dari 8000 jemaah itu dilaksanakan di halaman Pemerintah Kabupaten Kepahiang sekira pukul 13.00 WIB, Rabu (28/2/2018).
Seluruh jemaah setia mendengarkan siraman rohani yang disampaikan Ustadz alumnus Universitas Al Azhar Mesir yang juga menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dengan seksama.
Bupati Kepahiang, Hidayatullah Sjahid, Sekdakab Kepahiang, Zamzami Zubir bersama sederet pejabat jajaran Pemkab Kepahiang tampak menyimak tausiah yang disampaikan ustadz. Termasuk, Wabup Kepahiang, Neti Herawati, Ketua PKK Kepahiang, Ny Efie Hidayat dan undangan lain.
“Seharusnya, tausyiah Tuan Guru Bajang ini dilaksanakan di Bulan Januari bersamaan dengan HUT Kepahiang. Namun, karena kesibukan beliua, baru saat ini beliau bisa hadir dan memberikan tausyiahnya di Kepahiang,’’ jelas Bupati Kepahiang, Hiyatullah.
Saat Tuan Guru Bajang naik mimbar, hujan mulai turun rintik-rintik. Kian lama curah hujan kian menderas. Dihadapan ribuan jemaah yang terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak dan pelajar SD, SMP, SMA/SMK, Tuan Guru Bajang menyampaikan hikmah dan makna bersyukur sebagaimana diuraikan dalam Surah Al Alaq.
“Kita harus mensyukuri nikmat yang diberikan Allah. Hujan yang turun ini kita syukuri karena dapat menyuburkan tanah Kepahiang hingga masyarakatnya menjadi sejahtera. Kita berdoa agar air hujan ini tidak menjadi bencana dan malapetaka,’’ kata Tuan Guru Bajang.
Kabupaten Kepahiang sebagai kabupaten yang baru mekar harus membangun infrastruktur untuk kemulyaan dan kesejahteraan masyarakat. Jalan-jalan dibangun, jembatan dibangun, sekolah-sekolah dibangun untuk mencerdaskan anak-anak. Kantor-kantor pemerintahpun dibangun untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam tausiah nya juga, Tuan Guru Bajang menyampaikan pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan tidak akan maju jika tidak disokong masyarakatnya. Silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat harus terjalin dengan baik.
“Pemerintah menyayangi masyarakat, dan masyarakatnya juga menyayangi pemimpinnya,’’ katanya.
Jika hubungan silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat sudah berjalan baik, maka, tidak akan ada lagi berita-berita hoax bernuansa fitnah yang muncul. Yang muncul adalah hubungan mahabah dan kasih sayang.[ADV]