BENGKULU- Meringkih kesakitan dan terbaring lemah diatas kasur selama tiga bulan terakhir, Rusli Sulaiman (30), pengidap tumor hati membutuhkan perhatian pihak Pemerintah Bengkulu untuk biaya pengobatannya.
Ditemui Sentral News di Desa Jitra, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, keluarga Rusli menangis mengadu kepedihan kekurangan ekonomi yang dialami selama ini.
“Sudah setahun, tapi awalnya kan masih kecil, pas tiga bulan terakhir membesar dan makin sakit, pegal, kalau jalan tidak bisa lama,” keluh Rusli yang terbaring diatas kasur.
Diketahui Rusli sudah beberapa kali keluar rumah sakit selama satu tahun. Namun sekitar 3 bulan terkahir, terjadi pembekakan yang signifikan di bagian perutnya yang diduga tumor hati.
“Kita sudah bawa ke RSMY, juga ke Bhayangkara tapi baru 6 hari sudah di suruh pulang, diagnosa awalnya cuma benjolan biasa, tapi kok lama-lama sakit,” sambung Rusli.
Keluar masuk rumah sakit, lanjut Yarni (58) ibu dari Rusli, keluarganya pernah disuruh pulang karena tidak ada ruangan yang kosong.
“Kita tidak tahu alasan pastinya apa, mungkin juga karena kita berobat gratis, BPJS kelas 3,” sambung Yarni.
Sementara itu, Siska (29) istri tercinta Rusli yang baru tiba dari Bengkulu Utara hanya bisa menangis sembari mengelus tubuh ringkih Rusli. Di Bengkulu Utara Siska bekerja di rumah makan untuk membantu biaya ekonomi keluarganya.
Untuk itu, pihak keluarga sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah maupun para dermawan untuk peduli atas penyakit yang dialami Rusli.
“Kita semakin drop, ketika pihak rumah sakit bilang, penyakit abang sudah stadium akhir,” pungkas Nesi, adik kandung Rusli, yang menangis terisak. (Lcy)