BENGKULU – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan sektor komoditas Sawit sangatlah dominan dalam mempengaruhi struktur ekonomi Indonesia kedepannya nanti.
“Didalam presentase pendapatan domestik regional bruto, presentasi kontribusi dari komoditas Sawit sangat terasa sekali dalam menutupi defisit neraca perdaganangan negara kita,” kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam sambutannya.
Indutri Sawit sangat mempengaruhi pendapatan negara, lanjut Rohidin, karena disaat neraca perdagangan negara kita sedang mengalami fase defisit, maka indutri Sawit mampu untuk menutupinya.
Hal itu disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat berkunjung ke Perusahaan Perkebunan Ciputra Plantion Indonesia PT. Ciptamas Bumi Selaras, di Desa Ulak Pandan, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur,(12/4/2019).
Rohidin juga berharap agar perusahaan perkebunan Sawit yang ada di Provinsi Bengkulu dapat meningkatkan efesiensi dan produktifitasnya melalui program plasma.
“Tidak akan pernah perusahaan itu akan mengalami kerugian sesungguhnya, jika perusahaan itu menjadikan masyarakat bagian dari asset perusahaan,” tegasnya.
Dirinya menilai, keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang akan terjamin ketika harmonisasi dengan masyarakat itu terbentuk dengan baik.
“Lebih dari itu, tentu kita ingin bahwa ekonomi yang kita bangun itu dapat betul-betul mensejahterakan masyarakat Indonesia,” sebut Rohidin, yang datang bersama jajarannya dalam rangkaian acara kunjungan kerja di Kabupaten Kaur.
General Manager PT. Ciptamas Bumi Selaras Ivan Rai mengatakan, saat ini perusahaannya telah menerima pasokan buah dari inti plasma sebesar 30 persen dan 70 persen dari buah Kepala Sawit masyarakat. Dimana, sebutnya, sudah ada lima Koperasi plasma yang telah bekerjasama dengan perusahaannya.
“Ciputra Plantion Indonesia sangat berkomitmen terhadap pembangunan plasma dan ini merupakan bagian dari komitmen kita bersama untuk mensejahterakan anggota dalam wilayah Kabupaten Kaur pada khususnya dan Bengkulu pada umumnya,” kata Ivan RaiADV