BENGKULU- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah hadir di Universitas Dehasen (Unived) Bengkulu pada Senin (23 Agustus 2019). Dirinya didaulat menyampaikan kuliah umum kepada mahasiswa baru tahun akademik 2019-2020.
Di hadapan ratusan mahasiswa seluruh jurusan, Rohidin berkisah perjalanan kuliahnya saat di Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Menjadi lulusan terbaik jurusan kedokteran hewan, katanya, bukanlah karena kecerdasan apalagi iq yang jenius, namun berkat tekad dan kesungguhan saat belajar.
“Orang tua saya petani, saya juga bukan lulusan sekolah favorit. Tapi usaha yang sungguh-sungguh dan kemauan yang kuat, prestasi bisa kita raih. Jadi tidak perlu minder, tinggal mau apa tidak dalam belajar,” tutur Rohidin memotivasi.
Dalam kuliah umum yang juga dihadiri Rektor Unived Prof. Dr. agr. Ir. Johan Setianto, Rohidin juga mengapresiasi Unived sebagai Perguruan Tinggi Swasta dengan predikat terbaik se-Provinsi Bengkulu. Berbagai program beasiswa dan program enterpreneur di Unived, dinilai turut membangun masyarakat Bengkulu.
“Kini siapa yang mau belajar sungguh-sungguh, tak ada lagi alasan kendala sarana prasarana. Alasan biaya, berbagai program beasiswa kesempatan terbuka lebar, termasuk di Unived,” terang doktor lulusan IPB tercepat dan terbaik itu.
Menghadapi bonus demografi dan industri 4.0, Gubernur Rohidin mengingatkan kepada mahasiswa untuk membangun kemandirian dan memperkuat karakter. Menurutnya, kecerdasan bisa saja digantikan alat otomasi, namun karakter diri tak bisa digantikan oleh apapun.
“Menghitung bisa diganti dengan kalkulator, statistik bisa dianalisis dengan sekali tombol klik, tetapi karakter personal tak bisa diganti dengan apapun. Buang sifat malas, buang keinginan ‘berleha-leha’ karena masa depan yang ingin kita raih, adalah berkat usaha kita sendiri,” ucap Rohidin.
//Komitmen Bangun Pendidikan
Menutup kuliah umum, Gubernur Rohidin juga sampaikan Pemprov Bengkulu mendukung pengembangan dunia pendidikan di Provinsi Bengkulu. Support untuk berbagai kampus juga diberikan pemprov melalui dana APBD.
“Tahun ini juga kita masukkan rencana anggaran APBD 2020 agar support pemerintah untuk pengembangan Teaching Farm Unived bisa dilakukan,” tegas Rohidin.
Rohidin menjelaskan, dukungan untuk pengembangan perguruan tinggi tak hanya dilakukan melalui APBD saja. Komunikasi politik dengan pengambil kebijakan di pemerintah pusat juga ia lakukan. Ia mencontohkan upaya meningkatkan status IAIN Bengkulu agar bisa menjadi UIN.
“Membesarkan perguruan tinggi juga memberikan dampak ekonomi, selain untuk pembangunan manusia dan pengembangan pendidikan. Bahkan, ketika IAIN bisa menjadi UIN, dampak ekonominya bisa lebih besar dan lebih bermanfaat dari pada kita membangun sebuah pasar,” papar Rohidin.
Dalam kesempatan itu, ketua yayasan Dehasen Bando Amin yang turut hadir, menegaskan bahwa Rohidin bukan saja akademisi yang paham akan pentingnya pendidikan, dan pembangunan manusia. Dirinya menilai, Rohidin sebagai gubernur juga komitmen dalam pengembangan perguruan tinggi, menjalin kerja sama dengan kampus, juga paham prioritas pembangunan.
“Kita dengar sendiri komitmennya mendukung Universitas Dehasen, dan selama ini kerja sama pemerintah dengan kampus juga terjalin sangat baik. Dia paham prioritas pembangunan, ternyata mendorong dunia pendidikan akan memberikan efek peningkatan ekonomi untuk Bengkulu,” demikian tutur Bando Amin.ADV