BENGKULU- Gubenur Bengkulu melakukan peninjauan secara langsung di 2 titik lokasi longsor yang saat ini dilakukan pengerjaan pembangunan Talud, diantaranya pembangunan jalan ruas Kelutum – Simpang Pino Kabupaten Bengkulu Selatan.
Pembangunan ruas jalan Simpang Kelutum – Simpang Pino memang telah dilaksanakan pada 2017 lalu. Namun akibat terjadinya longsor di beberapa spot, Pemprov Bengkulu kembali menurunkan pengerjaan untuk dilakukan perbaikan.
“Lebih dari itu saya minta dukungan dari masyarakat setempat melalui kepala desa dan camat, kalau pembangunan ini nanti sudah selesai tolong mari kita sama-sama rawat dan jaga pembangunan ini. Jika ada longsor sedikit mari kita bersihkan bersama sehingga tidak membuat kerusakan lebih parah,” kata Rohidin, Minggu (6/10).
Ia memastikan, kondisi infrastruktur utama jalan dan jembatan yang menjadi kewenangan Pemprov Bengkulu di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan akan rampung hingga 2021 mendatang.
Sementara itu, Camat Pino Raya Hendri Farizal mengatakan, pembangunan ruas jalan Kelutum – Simpang Pino jelas telah memberikan kelancaran transportasi bagi masyarakat, baik untuk jalur transpotasi umum maupun jalur angkutan hasil perkebunan dan pertanian.
“Kami rasakan saat ini sangat membantu masyarakat atas dibenahinya ruas jalan ini. Saya ucapkan terima kasih sekali pada Gubernur Bengkulu karena transportasi masyarakat Pasar Pino sampai Tanjung Aur semakin lancar,” tuturnya
Kades Serang Bulan, Wayan juga menyampaukan, pihaknya bersama masyarakat siap kawal pembangunan, mendukung dan menjaga keamanan pelaksanaan pembangunan ruas jalan dan penanganan longsor di lokasi tersebut.
“Kami ucapkan banyak terima kasih juga kepada Pak Gubernur Rohidin, bisa mengecek dan meninjau langsung kondisi di lapangan dan pekerjaan yang dilakukan pihak kontraktor,” katanya.
Sedangkan, Warga Desa Talang Padang Harianto mengungkapkan dengan dibangunnya ruas jalan ini jelas sangat mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Hadirnya jalan ini sangat bermanfaat bagi warga yang sering melintas dan sangat ramai dilewati warga setiap hari. Apalagi bagi truk pengangkut komoditas sawit, jalan ini memangkas waktu tempuh hingga 1 hari perjalanan menuju pabrik pengolahan,” pungkas Harianto.ADV(AR01)