Pengembangan Kawasan Desa Wisata Pondok Kelapa

Bengkulu, Sentralnews.com– Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu fokus melakukan pengembangan kawasan perdesaan di Kabupaten Bengkulu Tengah tepatnya Kecamatan Pondok Kelapa melalui sektor pariwisata. Lima desa berpotensi tersebut yakni Desa Sri Kuncoro, Sri Katon, Pasar Pedati, Pekik Nyaring, dan Panca Mukti.

Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Perdesaan Dinas PMD Bengkulu Tengah, Deby Septika S.STP, M.Si mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bengkulu yang telah mempercayakan program pusat ini di Kabupaten Bengkulu Tengah serta mengatakan sektor pariwisata dapat membantu pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Produk Unggulan Desa (Prukades). Untuk itu, ia mendorong desa yang memiliki potensi untuk mengembangkan sektor pariwisata melalui BUMDes.

“Untuk kawasan perdesaan itu agrowisata pada prukades sama wisata nya, lima desa itu sangat berpotensi pada sektor wisata alam seperti pantai,” kata Deby, Kamis (28/11) di Kota Bengkulu.

Sementara itu, Kasubbid Pemerintah dan Pembangunan Manusia Barenlitbang Kabupaten Bengkulu Tengah, Adi Yanuar F, SE berharap, desa wisata dapat menarik perhatian banyak wisatawan sehingga aktifitas ekonomi perdesaan meningkat.

“Desa wisata yang dibangun nanti akan mengundang banyak wisatawanyang datang. Dengan begitu produk-produk lokal dan UKM akan terbantu pemasarannya, ekonomi masyarakat setempat akan terbantu,” kata Adi.

Adi menuturkan bantuan dana anggaran nantinya akan tersalurkan ke lima desa yang sudah ditetapkan tersebut. Diakui Adi, pihaknya tengah menunggu bantuan dari Kanada untuk produk unggulan yang baru diusulkan terkait penangkaran penyu di Kecamatan Pondok Kelapa.

Menurutnya, penangkaran penyu tersebut kelak akan mendapatkan perhatian mengingat telur penyu oleh beberapa oknum masih di konsumsi bebas meski sudah ada larangan mengkonsumsi hewan yang dilindungi terasebut.

“Kita sudah punya lokasi, artinya fokus kita berada di pengembangn lokasi tersebut. Mudah-mudahan produk unggulan unik yang kita dorong dalam proposal mendapatkan feedback yang bagus,” pungkas Adi. ADV (AR)

Dasar Hukum Pengembangan Kawasan Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu

  • UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
  • UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
  • UU Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian
  • UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
  • PP Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
  • PP Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No. 29/2009
  • PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No. 6/2014
  • PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari APBN
  • PP Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah
  • Perda Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah
  • Perpres RI Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja
  • Perpres RI Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Analisis Ekonomi Sektoral Analisis Investasi Pengembangan Kawasan Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu

Kondisi Perekonomian

Desa Panca Mukti:

Memproduksi beberapa hasil pertanian tetapi belum melalui proses pengolahan

Produksi singkon terbesar di Bengkulu

Adaya pengolahan singkong jadi dodol tape

Kerajinan kursi

Desa Sri Katon:

Potensi sawah tanah hujan, akan tetapi lahan sawah perlahan beralih fungsi menjadi sawit

Pengolahan ubi menjadi keripik ubi

Memiliki potensi kuda kepang dan wayang kulit

Desa Sri Kuncoro:

Potensi Utama: Pertanian sawah tadah hujan

Luas persawahan paling luas di kecamatan: 350 ha

Merupakan Kawasan penyangga agropolitan, memiliki lumbung padi terbesar di kecamatan

Permasalahan: panen hanya dapat satu kali setahun akibat kurangnya air

Sistem irigasi belum mendukung

Memiliki potensi peternakan sapi, kambing, dan kerbau

Pasar Pedati:

Destinasi Pariwisata Pantai Lendi

Strategis karena berbatasan langsung dengan Pantai Jakat di Kota Bengkulu dan dilalui jalan nasional

Tanaman belum konsisten akibat kurangnya debit air

Hasil pertanian belum bisa dijual ke minimarket atau pusat perdagangan karena kurangnya produksi

Berada di tepi sungai hitam

Memiliki kegiatan utama berupa olahraga air dan pemandangan mangrove

Akses dilalui jalan nasional

Pemiliki destinasi memiliki cita-cita membuat wahana menjadi seperti mangrove di Pantai Indah Kapuk

Kondisi jembatan mangrove kurang baik

Wisata edukasi dan outbond

Rata-rata pengunjung keluarga dan anak-anak

Sudah ada penginapan dekat dengan seluruh destinasi wisata