Bengkulu, Sentralnews.com- Rapat Koordinasi Sinergitas Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Tahun 2020
BENGKULU- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Bengkulu menyelenggarakan rapat koordinasi mengenai sinergitas perencanaan pembangunan kawasan perdesaan di Provinsi Bengkulu pada tahun 2020 mendatang.
Rapat koordinasi ini diikuti oleh dinas terkait tingkat kabupaten/kota selama dua hari, dari 27 November hingga 28 November 2019 di Gedung GTC Poltekkes Bengkulu.
Direktur Perencanaan Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP), Syahrul Mado yang mengisi materi rapat koordinasi menyebutkan, menggenjot pengembangan kawasan perdesaan diperlukan proses perencanaan yang bagus. Sinergitas yang dibangun didukung oleh pembangunan masyarakat dari pemerintah dan stakeholder.
“Membangun desa ini maksudnya aktivitas pembangunan masyarakat mulai dari pemerinyah dan stake holder. Pembanguanan bisa dilakukan melalui dana desa,” kata Syahrul, Kamis (28/11) di Kota Bengkulu.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi SP menegaskan, dalam melakukan pengembangan kawasan perdesaan maka kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Kepala Desa hrus diperbaiki. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terealisasi segera.
“SDM Kepala Desa harus diperbaiki, jadikan BUMDes sebagai lumbung untuk mempercepat kesejahteraan desa,” tutur Jonaidi.
Rapat koordinasi tersebut juga dibanjiri tanya jawab peserta dengan pemateri. Salah satunya Pendamping Kawasan Perdesaan Bengkulu Utara, Willi menyampaikan dari banyaknya komoditas produk unggulan Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara, fokus pengembangannya terletak pada sektor pariwisata sebab sektor tersebut mampu membangun kemajuan UKM masyarakat setempat.
“Kecamatan Padang Jaya memiliki 12 desa namun fokusnya hanya di 6 desa, lokus pengembangan sentra produksi terdapat di 3 desa yakni marga sakti, rama rejo, tanjung karang. Kami Mengusulkann agro wisata. Sehingga menuju pendapatan dan pembangunan masyarakat dalam bidang UKM,” jelas Willi.
Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Bengkulu Dr Hisbavarina menyebutkan pembangunan kawasan Bengkulu Utara tidak menggunakan RPJMN Pusat 2020. Namun, telah sukses mengembangkan kawasan agrominopolitan dengan skema pendanaan yang ada hingga 2022 mendatang.
“Yang sudah sukses itu ada di BU kawasan agrominopolitan bahkan mereka sudah ditahap optimalisasi, memang mereka tidak masuk ke RPJMN Pusat 2020 tapi mereka punya skema pendanaan hingga 2022. Yang masuk RPJMN pusat 2020 itu di Bengkulu Tengah, kedepan Bengkulu Tengah akan banyak dapat kucuran dana,” jelas Hisbavarina.
Sebagai informasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus mengembangkan dan menggenjot Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Kemendes PDTT terus mendorong pemerintah daerah untuk fokus mengembangkan produk unggulannya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau BUMDes Bersama.
“Kebijakan kita (Bappeda) ke kawasan untuk program utama pengentasan kemiskinan dan ketertinggalan, unsur terkecil pemeirntahan itu kan di desa.Kemiskinan lebih banyak di desa dan sisi SDM juga lebih tertinggal di desa dibanding di kota. Nah pertemuan hari ini (rakor) penyamaan persepsi kita, apa yang kita lakukan untuk pengembangan kawasan,” tutup Hasbavarina.ADV (LCY)
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bengkulu