Bengkulu, Sentralnews.com – Cangkang sawit asal Bengkulu diminati di pasar mancanegara, seperti Spanyol, Jepang, Filipina, dan India. Hal ini dibuktikan dengan tren permintaan ekspor cangkang sawit Bengkulu yang meningkat bila dibandingkan tahun 2018 lalu.
Kepala UPT Stasiun Karantinan Pertanian Kelas I Bengkulu, Mochama Ischaq mengatakan, nilai ekspor komoditas cangkang sawit tahu ini mencapai US$ 7,0979 meningkat jika dibandingkan pada Januari-Oktober 2018 yang tercatat sekitar US$ 3,1831.
“Terhitung januari hingga oktober tahun ini, permintaan ekspor cangkang sawit kita meningkat drastis bila dibandingkan tahun lalu,” kata Mochamad Ischaq, Selasa (10/12) di Kota Bengkulu.
Ia menuturkan, cangkang sawit menjadi salah satu alternatif energi berkelanjutan dari sawit sebab energi asal cangkang kelapa sawit atau Palm Kernel Shell (PKS) sangat ramah lingkungan dan paling murah. Cangkang sawit merupakan sumber bioenergi yang memiliki nilai kalori tinggi (4200 Kal/Kg) dan memiliki kandungan sulphur yang sangat rendah, serta dapat mengurangi emisi karbon.
“Dari catatan lalu lintas, kami melihat pertumbuhannya mencapai 122,98
persen dibanding tahun lalu, insyaallah kami dorong agar dapat terus meningkat,”
Terangnya.
Ia menambahkan, ketersediaan pasokan cangkang sawit di Bengkulu masih akan terus memenuhi pasar dunia sebab Bengkulu memiliki perkebunan kelapa sawit yang luas.
Cangkang sawit juga diekspor kedalam bentuk produk turunan kelapa sawit seperti RBD Palm Olein, RBD Palm Stearin, RBD Palm Kernel Oil dan RBD Coconut Oil melalui Pelabuhan Teluk Bayur dengan negara tujuan Rusia, Algeria, dan Turki. (Lcy)