Bengkulu, Sentralnews.com – Gerakan Muslimah Bersyar’i menggelar program tahunan jalan sehat KEREN (Kreatif, Religius, Energik, Nasionalis) 1000 muslimah bersyari di GOR Sawah Lebar Kota Bengkulu, Minggu (15/12).
Selain banjir doorprize, bekerja sama dengan Kadin (Kamar dagang industri) Provinsi Bengkulu, GMB melakukan bincang bisnis digital bersama puluhan pelaku Usuha Kecil dan Menengah (UKM) di Provinsi Bengkulu.
Menurut, Founder GMB Indonesia Alisya Fianne J.SE, pelaku UKM harusa memanfaatkan 4.0 atau era digitalisasi dalam memasarkan produk unggulan. Pemanfaatan digital oleh pelaku usaha dinilai lebih efesien dan modern serta tidak ketinggalan untuk menghadapi pesaing bisnis di tahun 2020 mendatang.
“Kita disini ingin membantu masyarakat Bengkulu, melakukan pendampingan untuk mereka bersama mitra kita. Untuk bisa menghadapi pesaing dalam dunia bisnis, pelaku usaha jangan mau ketinggalan memanfaatkan era 4.0. Kita harus cerdas apa yang diminati oleh pasar,” ungkap Alsya.
Hal senada juga dikatakan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang membuka acara ini. Ia menuturkan, setiap pelaku usaha harus selalu stabil terutama dalam menetapkan harga. Serta kualitas produk harus yang mumpuni sehingga konsumen merasa puas dengan produk yang dibeli.
“Penetapan harga harus seterjangkau mungkin untuk konsumen. Mending marginnya sedikit tapi frekuensi penjualannya besar. Jangan punya prinsip harus untung besar, tapi besoknya malah ga laku. Dan satu lagi, kualitas produk jangan pernah main-main,” kata Rohidin Mersyah.
Bincang Bisnis Digital UKM ini mengangkat tema menciptakan muslimah keren untuk SDM unggul di bidang digital menuju Indonesia maju.adv