Kota Bengkulu, sentralnews.com- Terkait Dana Kelurahan di Kota Bengkulu tercatat masih ada kelurahan yang silpa anggaran. Seperti kelurahan Nusa Indah, Pasar Baru, dan Kampung Bali. Kinerja para lurah yang tidak bisa memaksimalkan dana anggaran yang sudah dikucurkan ini membuat Walikota Bengkulu Helmi Hasan geram bahkan dirinya mengancam melepas jabatan lurah tak amanah tersebut. Ia meminta Sekda mengevaluasi kinerja seluruh camat dan lurah di Kota Bengkulu.
“Pemerintah sampai pinjam dana ke bank tapi kok tidak di belanjakan. Lurah semacam ini tidak usah dikasih anggaran lagi, bila perlu tidak usah dikasih jabatan. para camat sudah saya ingatkan nanti sekda tolong dievaluasi betul kinerja seluruh camat,” ungkap Helmi Hasan beberapa waktu lalu.
Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Bengkulu, Kusmito Gunawan, SH MH mendukung sepenuhnya agar sekda segera mengevaluasi dan mengganti camat dan lurah di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu yg tidak memanfaatkan dana kelurahan yg telah dianggarkan.
“Dprd dan Pemkot sudah berjuang menganggarkn dana untuk rakyat, tetapi anehnya tidak dimanfaatkan, APBD kota untuk rakyat. Saya katakan untuk mencopot camat dan lurah yg tidak berpihak kepada rakyat atau warga Kota Bengkulu. Dana tersebut untuk pembangunan, untuk kebaikan warga,” kata Kusmito, Selasa (7/1) kepada sentralnews.com.
Kusmito menjelaskan, pada APBD 2019 lalu sudah dianggarkan dana kelurahan tetapi tidak digunakan. APBD 2020 ini kembali dianggarkan untuk kelurahan kisaran Rp 250 juta sampai dengan Rl 300 juta.
“Jika tidak digunakan, dimanfaatkan untuk pembangunan, maka ini kategori menghambat pembangunan kota, dan tentunya sangat merugikan warga kota,” pungkasnya.
Diketahui, Keluruhan Nusa Indah tercatat tidak ada sarapan anggaran sama sekali. Anggaran yang tidak terserap tersebut mencapai Rp 352 juta, kemudian diikuti Kelurahan Pasar Baru sebesar Rp 302 juta dan Kelurahan Bali sebesar Rp 212 juta. (red)