Bengkulu Selatan, sentralnews.com- Setelah ditelusuri, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bengkulu Selatan, Haliman mengaku dirinya dipaksa meminta uang kepada siswa oleh oknum guru honorer penjaskes. Bukan hanya memaksa Kepala Sekolah, oknum guru honorer bernama Basin tersebut juga memaksa Anggota Osis untuk melakukan pungutan uang.
Uang pungutan tersebut rencananya akan digunakan untuk menggelar acara Gebyar Hari Ulang Tahun (HUT) HUT SMK Negeri 1 Bengkulu Selatan.
Kepsek SMKN 1 Bengkulu Selatan, Haliman mengatakan sebelumnya ia tidak menyetujui diadakannya Gebyar HUT sekolah dengan acara besar-besaran apalagi sampai memungut uang Rp 50 ribu per siswa.
“Basin mengatakan kalau sekolah lain juga melaksanakan Gebyar HUT Sekolah,tapi kenapa kita SMKN 1 tidak bisa. Kalau ini tidak di laksanakan artinya saya sudah tidak ada harganya lagi sebagai seorang guru yang sudah lama mengabdi di sini dan sebentar lagi akan pensiun,” jelas Haliman mengulangi kata-kata Basin, Jum’at (24/1).
Secara terpisah, Pengamat Dunia Pendidikan Bengkulu Selatan, Arza BP menyayangkan sikap Kepala Sekolah SMKN 1 Bengkulu Selatan yang tidak bisa bersikap tegas sebagai pemangku kebijakan di sekolah. Menurutnya, Osis, Guru, Komite dan launnya tidak berhak memaksa seorang kepala sekolah sebab kekuasaan dan kebijakan di sekolah dipegang oleh kepala sekolah.
“Kepala sekolah lah yang mempunyai kewenangan mengatur dan bertanggung jawab terhadap kegiatan sekolah. Apalagi sampai di paksa oleh guru honorer ini aneh,bodoh dan lucu,” kata Arza.
Sebagai informasi, surat pemberitahuan pungutan tersebut di sampaikan kepada wali murid dan telah ditandatangani oleh kepala sekolah serta ketua osis tertanggal 13 januari 2020. Berdasarkan isi surat pemberitahuan yang di sampaikan kepada wali murid itu, pungutan tersebut harus di kumpulkan sampai tanggal 22 Januari 2020. (TH)