Mukomuko.Sentralnews.com- Tokoh Masyarakat, hingga Tokoh Pemuda angkat bicara terkait Tarif parkir Rp. 5.000 sampai Rp.10.000 untuk roda dua dan roda empat, pada perayaan HUT Kabupaten Mukomuko Ke 17 tahun 2020 yang ramai diperbincangkan di Media Sosial.
Hal tersebut lantas menimbulkan reaksi dari Atral salah satu Tokoh Masyarakat Mukomuko yang menilai ada miss komunikasi hanya beberapa pengunjung didalam melakukan pembayaran maupun menerima pengembalian sisa pembayaran uang parkir di lokasi.
“Pengunjung pakai motor yang mau masuk dan dikasih karcis tapi pengunjung tersebut mengeluarkan uang 5000 dan tidak ada kembaliannya, kadang pengunjung tersebut langsung saja tidak sabar nunggu pengembaliannya, ini soal soal kasuistik bukan menyeluruh kalo saya amati, kita percaya dengan pengelola bahwa mereka menerapkan tarif sesuai Perbup Retribusi Parkir,”Paparnya
Lebih jelas menurut Atral bahwa tarif parkir yang diberlakukan masih mengikuti Perbup nomor 10 tahun 2015 tentang retribusi khusus parkir di wilayah Kabupaten Mukomuko, dan itu dilakukan sama seperti tahun-tahun sebelumnya pada perayaan HUT Kabupaten Mukomuko dan baru tahun ini menimbulkan persoalan yang dilakukan oleh beberapa orang yang tidak puas dengan pelayanan dilokasi.
Terkait Postingan yang beredar di Media Sosial Facebook Atral mengajak semua pihak untuk menahan diri dan menyikapi dengan kepala dingin, dalam mencari solusi terbaik agar kedepan tidak terjadi lagi hal serupa demi kemajuan Mukomuko dan citra baik Kabupaten Mukomuko terjaga.
kita harapkan semua pihak bisa menyikapinya dengan kepala dingin, karena pengunjung sebanyak itu, banyak juga yang tidak bayar parkir, ini persoalan manajemen dan pengawasan juga. Kedepan tentunya kita berharap kapada panitia HUT adanya perbaikan pelayanan,”
Disisi lain salah satu Tokoh Pemuda Ipuh Afrizal juga mengharapkan kepada Tokoh-Tokoh masyarakat, dan ASN dilingkungan Pemda Kabupaten Mukomuko yang notabene publik figur dan pelayan masyarakat untuk menjaga ketentraman dimasyarakat dan tidak memperkeruh suasana dengan dengan cuitan kontrofersi di Media Sosial.
“kita juga menyayangkan banyaknya tokoh masyarakat yang ikut menghujat, termasuk pegawai Pemkab Mukomuko yang menghujat, kita minta inspektorat tindak pegawai yang tidak bijak bermedia social,demikian juga Dinas Kominfo, tertibkan akun akun yang justru memanaskan suasana,cari solusi yang baik dan hadirkan keteduhan ditengah masyarakat” Tegasnya.
( Yoki/AMBO).