Hasil Survei Sementara Pilgub 2020 : Izda Putra Progresif

Bengkulu, Sentralnews.com- Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu September 2020 mendatang, sudah ada sederet nama politkus yang ditunjuk dan diprediksi menjadi Gubernur Bengkulu periode 2021-2024. Menariknya, berdasarkan hasil survei Diaspora Research Strategy menyebutkan nama Izda Putra yang notabene bukanlah inkumben, cukup progresif dan menempati urutan ketiga dalam hal sosialisasi di masyarakat.

Meski nama Rohidin Mersyah dan Agusrin Najamudin serta Helmi Hasan unggul berdasarkan eletabilitas dan popularitas. Angka dukungan tersebut justru tak menunjukkan pergerakkan untuk seorang petahana seperti Rohidin Mersyah dan Helmi Hasan bila dibandingkan dengan Izda Putra yang merupakan pendatang baru dan bukan inkumben.

Tercatat secara popularitas, Rohidin Mersyah paling populer di Provinsi Bengkulu saat ini dengan angka 79,1 persen dan disusul Agusrin M Najamuddin 76,4 persen.Helmi Hasan 64,8 persen, Ahmad Hijazi 57,1 persen, Imron Rosadi 56,6 persen, Izda Putra 38,5 persen, dan Ferry Ramli 37,5 persen.

Sedangkan secara eletabilitas, maka nama Rohidin Mersyah mendapat dukungan sebanyak 20,6 persen, disusul Agusrin Najamuddin 16,2 persen, Helmi Hasan 7,8 persen, Ahmad Hijazi 4,1 persen, Izda Putra 4,0 persen, Imron Rosyadi 3,8 persen, Ferry Ramli 2,8 persen, dan Rosjonsyah Syahili 2,4 persen.

“Hingga saat ini belum ada nama yang betul-betul dominan mendapat dukungan pemilih jelang Pilgub Bengkulu. Hal ini ditunjukkan dengan selisih elektabilitas yang tidak terpaut jauh antara peringkat pertama elektabilitas (Rohidin Mersyah) dengan peringkat kedua elektabilitas (Agusrin Najamuddin), yakni kisaran antara 4 – 5 persen,” kata Tim Riset Diaspora Ahmad Aprianto, Minggu (15/3) saat Konferensi Pers di Hotel Santika Bengkulu.

Ditambah lagi, masih tingginya pemilih yang belum menentukan pilihan mencapai kisaran 30 sampai 40 persen, jauh lebih tinggi dari raihan elektabilitas seluruh nama yang diuji. Artinya, di sisa waktu pelaksanaan Pilkada yang masih relatif lama, pertarungan Pilgub Bengkulu 2020 masih sangat terbuka lebar.

Setiap nama masih punya kesempatan untuk mendapatkan dan menaikkan dukungannya dari pemilih. Semuanya tergantung pada kerja keras dan strategi pendekatan untuk meraih simpati pemilih,” sambung Ahmad.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada tanggal 2 -7 Maret 2020 dengan mewawancari 700 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage rondom sampling), dengan margin of error kurang lebih 3,75 persen dan tingkat kepercayaan 95%. Populasi survei ini adalah seluruh warga Provinsi Bengkulu yang berumur 17 tahun atau lebih atau yang sudah menikah.

Menurut Diaspora Research Strategy, tidak adanya nama yang dominan pada Pilgub Bengkulu kemungkinan disebabkan oleh konerja inkamben Rohidin Mersyah belum maksimal mengingat waktu dan masa jabatan relatif singkat dimana baru definitif sebagai gubernur sejak akhir 2018 sehingga tingkat kepuasannya di bawah 50 persen. Dan Mayoritas nama yang muncul mencalonkan diri adalah inkamben (mantan gubernur dan walikota/bupati) di mana konstituennya relatif terjaga dengan ikut berperannya mereka dalam sejumlah ajang kompetisi terutama pada Pemilu 2019 beberapa waktu lalu. (Lucya)