Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19, Walikota Helmi : Saya Berharap Anggota DPRD Bersedia Gajinya Dipangkas

Bengkulu, sentralnews.com– Untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19, Pemkot Bengkulu memerlukan anggaran sekitar Rp 200 miliar. Caranya dengan melakukan rasionalisasi anggaran. Bukan hanya memangkas beberapa anggaran, namun Walikota Bengkulu Helmi Hasan juga minta agar DPRD bersedia gajinya dipotong.

“Saya dan wakil walikota juga bersedia gaji kami dipotong bila nanti memang diperlukan untuk mencukupi anggaran Rp 200 miliar itu. Dan saya berharap anggota DPRD Kota Bengkulu yang merupakan wakil rakyat juga bersedia gajinya dipangkas,” kata Helmi saat Konferensi Pers di Balai Kota, Senin (30/3).

Dengan demikian, kata Helmi para wakil rakyat itu ikut membantu masyarakat yang terdampak ekonomi akibat Covid-19. Bukan hanya dari pemangkasan gaji DPRD saja, juga akan disisir dari anggaran lainnya termasuk anggaran perjalanan dinas.

“Anggaran perjalanan dinas kita itu termasuk di DPRD nilainya mencapai puluhan miliar. Saat ini kita tidak diperbolehkan melakukan perjalanan dinas. Jadi daripada anggarannya tidak bisa dimanfaatkan lebih baik kita alihkan untuk pencegahan dan penanganan Covid-19,” Jelas Helmi.

Di pemkot sendiri, sambung Helmi tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) selama 1-2 hari ini akan melakukan penyisiran anggaran sampai didapat Rp 200 miliar.

“Anggaran untuk pembangunan balai kota dan untuk mall pelayanan publik (MPP) akan dialihkan untuk penanganan Covid-19. Sebaiknya gaji DPRD juga sperti itu untuk membantu warganya yang terdampak Covid-19, karena DPRD kan wakil rakyat,” kata Helmi.

Dari anggaran Rp 200 mipiar itu nanti, selain diperuntukkan untuk masyarakat rawan miskin akibat terdampak Covid-19 juga digunakan untuk rumah sakit dan membangun bebrapa tempat untuk isolasi atau tempat sementara untuk menampung kelebihan pasien di rumah sakit.

Pemrrintah juga akan menyediakan bibit tanaman untuk masyarakat agar ditanam di pekarangan rumah yang masih memiliki tanah kosong seperti ubi, sayur-sayuran termasuk cabe, bawang, tomat. Tujuannya 4 bulan ke depan apabila masyarakat kesulitan bahan pokok atau sembako, masyarakat tidak akan sampai kelaparan karena bisa memakan hasil dari tanamannya itu. (rls/red)