Bengkulu, sentralnews.com- Setelah ditetapkannya Bengkulu menjadi red zone (zona merah) Covid-19 atau Virus Corona, Politisi Golkar Alisya Fianne Janne meminta pemerintah mencari solusi terbaik untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang masif.
Alisya menjelaskan dalam menyikapi penyebaran virus ini pemerintah harus mengesampingkan kepentingan politik seperti Pilkada. Bengkulu yang semula berstatus zona hijau, kini dinyatakan zona merah Covid-19, sehingga pemerintah perlu mengambil kebijakan besar untuk menyelawatkan nyawa rakyat.
“Seluruh warga bengkulu harus meningkatkan kewaspadaan untuk diri sendiri dan keluarga dalam persoalan covid-19 ini, jangan jadikan senjata untuk serangan politi, dan meninbulkan kegaduhan dimasyarakat” kata Alisya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Bidang Sosial DPP MKGR, Rabu (1/4).
Lebih lanjut, Ia menyarankan pihak rumah sakit harus bertindak tegas, dalam hal ini RSHD yang mengaku tak pernah merawat pasien positif Covid-19 yang meninggal Selasa pagi, (31/3), sebab menurutnya jika tak dilakukan penolakan sudah pasti ada interaksi baik dokter maupun perawat terhadap pasien.
“Silahkan dilakukan pengecekan terhadap mereka dan segera terapkan SOP penghentian penyebaran virus ini agar masyarakat bisa tenang,” lanjutnya.
Sementara, terkait perusahaan otobus ia meminta meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan penyemprotan disinfektan serta pengecekan kesehatan penumpang.
“Untuk PO seperti PO Putra Rafflesia, silahkan aja kalau memang tidak benar dan ingin di klarifikasi, tapi ini merupakan warning segera lakukan penyemprotan disinfektan serta bekerjasama dengan dinas terkait untuk melakukan pengecekan kesehatan kepada penumpang, saat naik dan turun dari bus” tutupnya. (**)