Gubernur: Bansos Diperuntukan Bagi Pekerja Informal

Bengkulu,  Sentralnews.com-Pandemi Virus Corona Disease 19 (Covid-19) telah melemahkan perekonomian masyarakat Indonesia termasuk perekonomian di Provinsi Bengkulu.

Dari awal tahun 2020, Indonesia dihadapi bencana nasional. Mulai dari banjir, gunung meletus hingga saat ini penyebaran virus corona atau covid-19 yang telah menjadi pandemi atau bencana internasional bahkan dunia.

Meski demikian, pemerintah selalu hadir guna memastikan rakyatnya baik-baik saja dan dalam kondisi apapun pemerintah selalu mengutamakan rakyatnya. Sama halnya yang dilakukan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam menangani kasus covid-19 yang ada di Bengkulu.

Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya adalah bantuan sosial berupa pangan yang diperuntukan bagi masyarakat Provinsi Bengkulu. Namun, lebih diutamakan bagi kelompok pekerja informal.

Diungkapkan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bahwa bansos pangan berupa beras dari pemerintah provinsi Bengkulu diperuntukkan hanya pada Kelompok Pekerja Informal di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19, bukan pada seluruh masyarakat provinsi Bengkulu.

Hal ini dilakukan untuk menekan dampak sosial ekonomi bagi mereka yang menggantungkan hidup dari penghasilan harian. Seperti sopir angkot, tukang ojek, tukang becak, pedagang kantin sekolah, kelompok disabilitas, kuli panggul, karyawan yang di PHK.

” Bansos provinsi hanya menyasar pada kelompok tertentu yang sudah dianalisa dan berdasar pada petunjuk dari Kementerian Sosial. Karena dampak wabah Corona ini, pendapatan mereka terganggu bahkan sampai terhenti sehingga kesulitan mencukupi kebutuhan sehari-hari,” kata Rohidin Mersyah saat menyampaikan arahan pada proses penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) berupa beras kepada Kelompok Pekerja Informal Kabupaten Mukomuko, Kamis, (23/4).

Ia berharap, agar masyarakat tidak salah paham akan penyaluran bansos tersebut. Dimana, penyaluran tersebut dilakukan bersama FKPD melalui Dinas Sosial yang diperuntukan bagi kelompok terdampak pertama dan itu sesuai dengan analisa dampak Covid-19 itu sendiri

” Seperti tukang becak dan supir angkot. Karena ada larangan pada masyarakat untuk tidak ke luar rumah, maka penumpang menjadi sepi, dan otomatis pendapatan menurun. Sementara pedagang kantin sekolah, mereka sudah tidak dapat berjualan lagi karena sekolah sedang diliburkan,” ucap Rohidin

Ia juga menegaskan, bahwa Bansos juga akan disalurkan oleh pemerintah kabupaten dan kota bahkan pemerintah pusat kepada seluruh masyarakat terdampak Covid-19 di daerah masing-masing.

” Seperti Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial untuk pengamanan jaring sosial masyarakat. Saat ini sudah dilakukan pendataan yang diharapkan nantinya dapat membantu masyarakat terdampak Covid-19 ini. Bahkan nanti juga akan ada Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa Kementerian PDTT,” tutup Rohidin