Bengkulu, Sentralnews.com- Politisi Partai PAN Bengkulu Dempo Exler kembali menjadi sorotan usai mengeluarkan pernyataan tentang koalisi “Perahu Nabi Nuh” PAN-Demokrat yang ingin selamatkan Bengkulu dari kehancuran. Pernyataan itu diucapkan Dempo pasca pertemuan Helmi Hasan dan Ketum Partai Demokrat AHY di Jakarta.
“Jadi, PAN dan Demokrat ini sudah seperti keluarga. Ikatan emosionalnya sangat erat sekali. Selain itu, kami juga memiliki visi perjuangan yang sama untuk membangun Provinsi Bengkulu. Koalisi ini seperti upaya membangun “Perahu Nabi Nuh” yang dibuat dengan kokoh dan kuat dengan tujuan untuk menyelamatkan bengkulu dari kehancuran”, tegas Dempo pada Rabu siang (24/6) di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Partai Golkar Kota Bengkulu Atma Yuda mengatakan pernyataan Dempo Xler memang terkesan tendensius.
“Memang pernyataan Dempo itu kesannya berlebihan ya. Karena ada kalimat ‘dengan tujuan untuk menyelamatkan bengkulu dari kehancuran’. Seolah-olah jika Gubernur Bengkulu ini nantinya bukan Helmi Hasan maka Bengkulu ini akan mengalami kehancuran. Padahal kan nggak gitu juga kondisinya”, kata Wakil Ketua Partai Golkar Kota Bengkulu, Atma Yuda, pada Kamis siang (25/6).
Kendati demikian, mantan aktivis HMI ini menilai pernyataan Dempo itu adalah hal yang lumrah terjadi dalam politik. Apalagi, situasinya saat ini memang sudah mendekati tahapan-tahapan pilkada.
“Sebenarnya, kalimat-kalimat seperti yang disampaikan oleh Dempo itu biasa muncul di tahun politik. Apalagi jika sudah mendekati tahapan pilkada. Situasinya saat ini memang sedang sangat dinamis karena masing-masing kandidat kan sedang berusaha merampungkan koalisi parpol pengusungnya. Tapi, menurut saya, memang agak kurang pas saja rasanya jika pakai kalimat menyelamatkan dari kehancuran”, jelasnya.
Atma Yuda menilai, kondisi Bengkulu saat ini justru sedang bergerak menuju daerah yang maju dan modern. Hal ini tentu jauh dari makna kehancuran.
“Justru, Bengkulu saat ini sedang bergeliat menuju sebuah provinsi yang maju dan modern. Gebrakan yang dibuat oleh Gubernur Rohidin cukup jelas. Terbaru, bahkan beliau berupaya keras untuk membuka akses jalan Bengkulu-Jambi melalui kabupaten Mukomuko dan kabupaten Lebong. Jika ini terwujud, tentu pengaruhnya besar bagi perkembangan perekonomian rakyat di dua kabupaten itu”, lanjutnya.
Atma Yuda menyarankan kepada Dempo agar fokus pada hal-hal yang substansial yang memang layak dikonsumsi dan bersifat edukatif bagi masyarakat.
“Sebaiknya Dempo fokus saja kepada hal-hal yang substantif dan edukatif bagi masyarakat. Bicara menyelamatkan Bengkulu dari kehancuran, tapi kehancuran jalan di sekitar jembatan bentiring sampai saat ini belum juga diperbaiki. Nah, gimana tuh? Itu domainnya Pemda Kota yang Walikotanya adalah Helmi Hasan. Ayolah, kita edukasi khalayak Bengkulu ini untuk dapat berpolitik dengan baik dan santun. Agar partisipasi politik yang muncul pun juga makin positif dan produktif”, pungkasnya. (**)