Bangun Pabrik Karet, Benny Suharto: Hanya Demi Petani Seluma

Seluma,  Sentralnews.com- Benny Suharto membantah pendirian usaha penggilingan getah karet di Desa Napal Jungur, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma berkaitan dengan politik. Menurutnya, itu merupakan kepedulian dan rasa keprihatinannya terhadap petani karet yang selama ini mengeluhkan rendahnya harga jual.

“Jangan dipelintir ke politik lah, tidak ada hubungannya itu. Saya hanya ingin petani karet ini bangkit, maju dan sejahtera,” ucap Benny, Jumat malam (24/7/2020).

Diceritakan Benny, dirinya mulai menggagas pendirian usaha penggilingan karet ini sejak dua tahun lalu, jauh sebelum pilkada ini digaungkan. Namun belum langsung didirikan karena masih mencari investor yang akan menampung getah karet hasil olahan ini. Sehingga begitu ada investor, langsung dibentuk dan didirikan dengan basis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang pengelolaannya dilakukan langsung oleh Gapoktan.

“Kebetulan investor yang akan membeli karet olahan ini baru kita dapatkan di tahun ini. Jadi baru kita bentuk dan dirikan saat ini yang kebetulan juga menjelang pilkada,” terang Benny.

Benny menegaskan, usaha penggilingan getah karet ini semua dilakukan oleh masyarakat yang tergabung dalam Gapoktan. Dirinya hanya menfasilitasi dengan memberikan bantuan mesin penggiling serta membantu proses penjualannya ke investor.

“Saya hanya ingin petani karet Seluma ini maju. Cukuplah penderitaan mereka selama ini, kini saatnya mereka bangkit dan hidup layak,” tegas Beny.

Ditambahkan Benny, total ada 7 unit mesin penggilingan karet yang akan di sebar di beberapa titik di 14 Kecamatan di Kabupaten Seluma, kesemuanya akan dibagikan ke Gapoktan. Untuk 6 titik lagi dalam waktu dekat ini akan segera didirikan, yang titik penempatan nya sudah di tentukan.

“Untuk titik lokasi pendiriannya semua telah kita dapatkan. Gapoktannya pun telah siap, jadi dalam waktu dekat ini akan segera kita bentuk dan dirikan,” ujar Benny.

Namun saat ini untuk 6 titik yang akan dilounching, saat ini sedang dalam pengurusan izin oleh Gapoktan yang nantinya akan mengelolanya. Sehingga jika semua izin telah terpenuhi, barulah mesin penggiling karet tersebut akan diserahterimakan.

“Kita berkaca pada Gapoktan Geo Makmur di Desa Napal Jungur. Jadi saat ini enam Gapoktan yang akan mengelola usaha penggilingan karet ini, saya minta untuk mengurus semua perizinan dulu. Jika semua telah siap, mesin akan kita serahkan,” sampainya.

Pihaknya mengharapkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Satu Pintu (DPMPPTSP) Seluma dan Provinsi Bengkulu serta instansi terkait untuk membantu pengurusan perizinan Gapoktan yang akan mengelola usaha penggilingan getah karet ini.

“Ini murni untuk kebaikan masyarakat, Jadi saya mohon kerjasama dan dukungannya, kita wujudkan pendirian tujuh usaha penggilingan karet ini. Karena jika tujuh titik usaha penggilingan karet ini beroperasi, semua hasil kebun petani karet Seluma dapat ditampung yang tentunya dengan harga yang jauh lebih tinggi dari saat ini,” demikian Benny.