Kota Bengkulu, sentralnews.com- Walikota Bengkulu Helmi Hasan membuka langsung kegiatan pelatihan Kursus Pendidikan Pemandu dan Mu’allim (KP2M) di Balai Kota, Jum’at (11/9).
Sebelumnya, sudah 7 hari, 10 peserta dari kader Pelajar Islam Indonesia (PII) mengikuti pelatihan Leadership Intermediate Training (LIT) dalam program Kursus Pendidikan Pemandu dan Mu’allim (KP2M). Enam peserta diantaranya pelajar dari Bengkulu. Sisa 3 hari lagi mereka mengikuti pelatihan di Bengkulu.
“Saya sangat support masih ada yang mau ikut pelatihan seperti ini. Saya doakan adik-adik yang bertahan mengikuti pelatihan ini akan menjadi generasi-generasi terbaik ke depannya dan sukses dunia akhirat. Semoga yang pernah dilatih di kader PII ini bisa menghasilkan calon-calon pemimpin terbaik bangsa,” ungkap Helmi dalam sambutannya.
Helmi mengaku sangat senang pelatihan seperti ini dilakukan dan menurut dia pelatihan ini memang harus dilakukan. Kalau generasi muda tidak dilatih dalam organisasi, maka generasi itu akan mudah sekali untuk ikut-ikutan orang lain.
“Saya aktif di HMI, sehinga terasa betul dampak dari kita yang ikut organisasi. Walaupun nilai akademis seseorang itu tinggi tapi tidak pernah dilatih dan digembleng di organisasi maka akan berbeda cara ia berhadapan di tengah masyarakat,” lanjutnya.
Sementara, Ketua Umum Pengurus Wilayah PII Bengkulu Muhammad Azizurrahman dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kota Bengkulu terkhusus Walikota Bengkulu yang sudah bersedia membuka pelatihan pemandu tersebut, memberikan perhatian dan support kepada PII.
“Terima kasih kepada pak walikota yang sudah perhatian dan memberikan support kepada kami. Saya sampaikan bahwa kita dari tanggal 4 September telah mengadakan kursus Leadership Intermediate Training di SMPN 2. Teman-teman yang mengikuti pelatihan ini diharapkan semakin aktif lagi dalam berorganisasi,” jelas Azizurrahman.
Ia mengatakan bahwa dalam pelatihan ini peserta melalui cukup banyak materi. Mulai materi bersifat Islami, sosial, turun ke masyarakat wawancara pihak diknas, guru, siswa, masyarakat.
“Mereka sudah banyak melewati tugas-tugas pembentukan karakter dan mental. Insya Allah ke depan mereka ini adalah orang-orang yang siap pakai dan bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya. (Adv)