Bengkulu, Sentralnews.com- Belasan pemuda tergabung dalam Gerakan Bengkulu Berdaulat melakukan aksi diam dan tabur bunga di Simpang Empat Pantai Panjang, Kota Bengkulu, Jumat (16/10).
Aksi ini dilakukan sebagai lanjutan protes masyarakat terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja.
Koordinator aksi diam dan tabur bunga, Riki Pratama Putra mengatakan yang mereka lakukan ini merupakan bentuk ekspresi kekecewaan kepada pemerintah yang tetap mendukung UU Cipta Kerja. Padahal, banyak elemen masyarakat di berbagai daerah yang turun ke jalan untuk menolak UU yang disahkan pada Senin (5/10) lalu.
“Aksi penolakan sudah banyak, bahkan terjadi peristiwa chaos pada 8 Oktober lalu, namun pemerintah tak mendengar suara rakya juga,” kata dia.
Melalui aksi diam ini, Riki mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa perjuangan belum selesai. “Kita menagih perhatian pemerintah dengan diam. Kami menggugat dengan damai,” tutur dia.
Riki juga menambahkan, aksi ini akan terus dilakukan hingga pemerintah menerbitkan Perppu atau UU Cipta Kerja dibatalkan.
Berdasarkan pantauan wartawan, aksi diam ini berjalan kondusif. Massa yang berjumlah belasan itu beraksi damai dengan menabur bunga ke dua papan nissan. Para pemuda juga menyebarkan selebaran informasi tentang bahaya UU Cipta Kerja, dan membaca puisi-puisi tentang cinta, harapan, dan kekecewaan.