Bengkulu, Sentralnews.com- Lagi, perlakuan tak mengenakkan dialami calon Gubernur Bengkulu nomor 01, Helmi Hasan saat kampanye.Biangnya, siapa lagi kalau bulan Panwascam. Tidak hanya Helmi, oknum Panwascam ini nyaris bentrok dengan wartawan, Kamis (12/11/2020) siang.Kronologis kejadian, tepatnya di Desa Sekayun Kecamatan Bang Haji, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Berawal ketika rombongan Helmi Hasan tiba di salah satu rumah warga. Ketika panitia sedang membuka acara, awalnya berjalan lancar. Personel Panwascam berjumlah 5 orang masih memantau dari jauh.
Namun saat Helmi mulai kampanye, seorang personel Panwascam coba mendekati. Namun rombongan Helmi Hasan meminta Panwascam bicara di luar lokasi kampanye.
Bahkan, Panwascam yang ngotot sempat bersitegang dengan tim sukses. Akhirnya Panwascam bertemu anggota DPRD Bengkulu Tengah, Rohaya.
Adu mulut sempat terjadi antara Panwascam dan anggota DPRD tersebut. Panwascam ini mempertanyakan titik kampanye tidak termasuk di rumah warga tempat Helmi singgah.
Sementara Rohaya sudah menunjukkan surat izin kepolisian. Namun oknum Panwascam itu ngotot dan terus melontarkan kata-kata dengan nada keras.
Rohaya lalu mengingatkan Panwascam agar santun menyelesaikan masalah, bukan dengan kata-kata keras, karena bisa memancing keributan. “Kita selesaikan ini tanpa harus bersitegang,” ingat Rohaya kepada Panwascam.
“Ibu tahu gak di mana-mana titiknya. Kalau gak tahu gak usah ngomong,” ucap salah satu oknum Panwascam yang di bajunya bertulis nama Wawan Suseno, MPd.
Peringatan Rohaya tak diindahkan. Melihat situasi makin tak kondusif, Helmi mempercepat orasinya. Usai berfoto dan menyapa warga, Helmi bergegas menuju mobilnya, agar keributan tak berlangsung lama di lokasi itu.
Oknum Panwascam ini lalu mendekati Helmi sambil berteriak, “Woi Helmi,” teriak Wawan yang langkahnya coba dihalangi Rohaya.
Melihat Rohaya coba menghalangi oknum Panwascam Wawan itu, seorang wartawan lalu merangkul Wawan dan meminta Wawan sabar.
Awalnya, Wawan mengikuti ajakan wartawan tersebut. Namun tiba-tiba dari belakang, datang oknum Panwascam lainnya, menarik rangkulan tangan wartawan dan mengeluarkan nada tak ramah.“Gak usah kasar dan bicarakan baik-baik,” kata wartawan mengingatkan oknum Panwascam tadi.
Wawan yang tadinya sudah mulai sabar, malah ikut-ikutan emosi. “Aku orang sini, nak ngapo (mau apa),” ucap Wawan.
Wartawan yang coba meminta penjelasan maksud kata-kata bernada tantangan itu, lalu didekati polisi yang mengiringi rombongan Helmi.
“Sudah mas, gak usah dilayani. Rombongan Pak Helmi sudah jalan ke lokasi lain,” kata polisi meminta wartawan tak terpancing tingkah oknum-oknum Panwascam tersebut.
Di lokasi lainnya, Rohaya dan anggota polisi tadi kembali meminta wartawan untuk tidak terpancing. Namun kembali oknum Panwascam berjumlah 5 orang itu, sibuk mengambil foto wartawan.
“Mas, sini mas. Kita foto rame-rame sama semua Panwas. Sini, sini,” ajak wartawan foto bersama Panwascam tersebut.
Ajakkan wartawan ini mengundang tawa warga yang melihat, lantaran gerombolan Panwascam itu kabur saat diajak foto. “Ada-ada saja ulah Panwascam gak ada kerjaan itu. Bikin malu,” kata warga yang melihat.
Dikonfirmasi terkait ulah Panwascam yang tak ramah dan melontarkan kata-kata dengan nada keras, Komisioner Bawaslu Benteng, Supirman, S.Ag, MH mengaku sudah mendengar informasi itu.
Versi Supirman, tidak ada keributan. Panwascam hanya mempertanyakan dan menyampaikan bahwa lokasi kampanye tidak sesuai dengan jadwal dan lokasi yang disampaikan oleh paslon.
Kembali ditanya soal perlakuan Panwascam yang tak ramah, Supirman hanya menjawab, “Wajar Panwascam kami bertanya,” ujarnya kepada wartawan Rakyat Benteng.(bro)