Bengkulu Tengah, Sentralnews.com – Petani kopi di pedesaan, pasrah. Jeritan mereka selama ini tak didengar, sehingga jalan rusak di desa mereka membuat harga kopi makin anjlok.
Ini terekam dari perjalanan kampanye calon Gubernur Bengkulu nomor 01, Helmi Hasan, saat masuk ke pedalaman Kabupaten Bengkulu Tengah, belum lama ini.
Saat melintas di jalan, Helmi Hasan sempat berhenti melihat kopi yang sedang dijemur warga. Salah seorang petani kopi lalu menghampiri, yang ternyata pemilik kopi tersebut.
“Harga kopi sekarang parah pak. Turun dari Rp 25 ribu jadi Rp 16 ribu perkilo, kadang Rp 15 ribu perkilo,” keluh petani tadi.
Helmi tampak serius menanyakan penyebab anjloknya harga kopi. Petani yang masih muda itu mengatakan, sudah lama harga kopi turun.
“Ya salah satunya kalau di tempat kami harga turun karena jalan rusak pak. Pembeli hasil kopi kewalahan mengangkut kopi dari desa kami, karena jalan buruk,” jelas petani kopi.
Ia berharap, pemerintah kedepan harus memperhatikan akses jalan petani. Karena selama ini pemerintah terlalu banyak bicara soal peningkatan kopi Provinsi Bengkulu, tapi tak ada realisasi. Salah satunya, acuh soal jalan perkebunan maupun pertanian.
“Ini (jalan rusak) tak boleh dilanjutkan. Mereka (petani) butuh akses yang lancar untuk mengangkut hasil tani. Insya Allah bersama Helmi-Muslihan, jalan provinsi 100 persen mulus,” kata Helmi.
“Untuk harga kopi yang anjlok, nanti kita giatkan lewat BUMD untuk membeli hasil petani. Sehingga harganya bisa stabil dan tidak merugikan para petani,” tukas Helmi.