Way Kanan, Sentralnews.com – Tidak semua mereka yang tertarik ketika ditunjuk menjadi Penjabat (Pj) Kepala Kampung, Pasalnya entah apa yang mendasari PJ Kepala Kampung Negara Harja kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan Lampung M. Yadi, SE yang mengatakan babak belur hingga terlontar kalimat Pj tidak mendapatkan hasil.
Saat diwawancarai Media Online Sentralnews.com Yadi dengan gamblang mengatakan keluhan tersebut terkait dengan pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) yang minim dengan anggaran belanja yang besar.
“Ambruk saya jadi Pj disini, kalo tau gini ga mau saya jadi Pj disini bukan dapet hasil malah babak belur saya, kita di bebani BLT DD belum honor perangkat kampung RT, LINMAS dan distanting, sehingga tahap satu (I) dan dua (II) bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus dan September masih135 KPM tapi untuk tahap tiga (III) bulan Oktober, November dan Desember hanya12 KPM karena uangnya sudah habis,” Jelas Yadi.
Bahkan tidak tanggung – tanggung Yadi sempat membandingkan ketika dia masih menjadi Pj di Kampung lain dengan kampung yang dia pimpin saat ini.
“Masih enak jaman saya jadi Pj Bakti Negara Tahun 2015/2016 masih lumayan ga ambruk kayak sekarang”keluh Yadi.
Salah satu masyarakat Kampung Negara Harja yang meminta untuk dirahasiakan identitasnya menyayangkan tindakan Kepala Kampung yang melontarkan kalimat seperti itu, Menurutnya ketika menjadi abdi negara dalam hal ini menjadi kepala kampung, Yadi harus siap karena ketika mereka menjadi ASN mereka sudah disumpah untuk melayani masyarakat, terkait hasil mereka sudah digaji.
“Seharusnya selaku pelayan masyarakat kampung negara harja tidak sepantasnya mengeluar kan keluhan seperti itu, bagai mana pelayanan akan maksimal kalau memikirkan dia (yadi.red) saja dia merasa babak belur” tutupnya
Pewarta, Is/Mul (Upin–Ipin)