Batam, Sentralnews.com – Masih terkait bawang merah yang marak beredar di pasar-pasar tradisional di Batam. Pemasok bawang merah asal Thailand tersebut melakukan manuver dengan menjatuhkan harga menjadi Rp 300 ribu/20 kg dari harga sebelumnya Rp 370 ribu/20 kg.
“Rabu (27/1/2021) kemarin malam, harga bawang Thailand itu udah turun bang jadi Rp 300 ribu/20 kg. Dan bawang lokal masih diharga biasa,” Ujar salah satu pedagang pasar di Batam, yang namanya tidak mau dipublis.
Bahkan katanya lagi, pemasok/agen juga memberikan bonus kepada pedagang bila membeli banyak yakni sekitar Rp 280 ribu/20 kg. Dan penurunan harga tersebut secara tiba-tiba dilakukan para agen.
“Kami aja kaget bang, tiba-tiba dapat info harga bawang thailand itu turun. Kalau dari sih bang, mana yang paling murah kami akan membelinya. Tapi permasalahan sekarang ini, bawang lokal yang sudah kami pesan akan tidak laku lagi,” katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh awak media ini menyebutkan, bahwa bawang merah asal Thailand tersebut masih terus dilakukan pengiriman.
“Dua hari lalu, salah satu pemasok masih membongkar 4 kontainer ukuran 40 feet. Dan bawang merah asal Thailand tersebut pun pemasarannya semakin digenjot para agen-agen yang ada.” sebut S, narasumber awak media ini, Kamis (28/1/2021) sore.
Ia pun sangat menyangkan akan pengawasan yang dilakukan dinas dan instansi terkait. Pasalnya, saat ini Indonesia memiliki 3 daerah penghasil bawang merah sedang panen raya. Jika peredaran bawang merah asal Thailand tersebut masih terus berlanjut, maka hasil bumi Indonesia tidak akan bisa dirasakan masyarakatnya sendiri khususnya para petani.
“Kalau bawang merah asal Thailand itu legal tidak menjadi masalah. Tapi perlihatkan izin nya, agar masyarakat mengetahuinya. Dan intinya kita berharap pemerintah melalui dinas dan instansi terkait segera melakukan sidak kepasar dan mencari tau dari mana sumber bawang merah Thailand itu didapat,” katanya.
Sementara itu, Hingga berita ini diunggah. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Batam, Gutian Riau belum merespon konfirmasi awak media ini. Dan Bea dan Cukai Batam juga masih belum bersedia memberikan tanggapan.
Editor red: Liputan Don.