Jakarta Selatan, Sentralnews.com – Kawasan Apartemen Kalibata City merupakan salah satu lingkup area yang padat dan termasuk Zona merah covid 19, sehingga dibuatlah ‘Apartemen Tangguh’ yang diinisiasi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadli Imran, konteksnya tetap sama dengan ‘Kampung Tangguh’ tetapi karena letaknya di apartemen jadi dibuat dengan nama Apartemen Tangguh.
General Manager Apartemen Kalibata City Ishak Lopung pada kesempatan temu media memberi statement mengenai pandemi covid-19 bahwa, sepanjang bulan Maret 2020 hingga Januari 2021, terdapat kasus positif covid-19 di Apartemen Kalibata City menyebabkan Kalibata City masuk ke zona merah. Menurut Ishak kemungkinan bermula dari klaster perkantoran. Orang yang bekerja di kantor tertular covid 19 dikantor, saat pulang ke kalibata city sehingga ada yang positif di kalibata city.
Ishak mengatakan “Sejak merebaknya covid, kami sudah mulai terapkan cara mengatasi covid 19 dengan cara mendata penghuni di setiap lobby apakah ada penghuni yang baru berpergian dari luar negri, juga dengan termogun yaitu pengukuran suhu badan, menyediakan hand sanitizer, lalu dilanjutkan dengan menyediakan tempat cuci tangan disetiap lobby tower, kami juga menggunakan touchless untuk tombol lift di lobby tower, dan area kolam renang. Kami juga melakukan himbauan terus-menerus untuk selalu menggunakan masker bagi setiap warga di Kalibata City baik melalui pengeras suara yang berada di unit ataupun melalui spanduk apabila ada yang melanggar akan kami usir keluar area kalibata. Kami juga melakukan pembatasan akses masuk ke kalibata city sehingga hanya 2 pintu yang bisa masuk ke kawasan kalibata city. Kami juga terus menggalakkan 5 M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi aktivitas, mencuci tangan. Kami juga mentraining cleaning service agar lebih rajin membersihkan area area yang banyak dilalui orang orang agar terjaga kebersihannya. Kami juga berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, Kelurahan, puskesmas juga pemerintah daerah. Kami buat Satgas dari pihak RT / RW. Kita saling berkolaborasi untuk menghindari penularan dan menjaga kalau ada orang yang terpapar, kita minta buktikan dengan test PCR apa memang betul betul kena covid.” ujar Ishak.
Lanjut Ishak menjelaskan bahwa “Mereka yang terpapar akan dipantau dibantu untuk pemesanan makanan agar tidak keluar unit, juga akan kami rujuk ke puskesmas untuk selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit. Kalau penuh, kami koordinasikan dengan pihak puskesmas untuk nunggu antrean, kami drop ke puskesmas menggunakan ambulance baru diantar ke rumah sakit” jelas Ishak.
Harapan Ishak ” Kedepannya setiap orang yang terpapar covid bisa jujur sehingga kami bisa memberikan bantuan bantuan yang diperlukan seperti merujuk ke puskesmas untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit. Kami juga berharap seluruh penghuni mentaati Protokol Kesehatan 5 M seperti yang sudah menjadi himbauan pemerintah karena Covid 19 ini adalah masalah kita bersama sehingga hanya kita bersama yang bisa menyelesaikannya. ”
(Indri)