Edi Tiger: Musrembang Jangan Cuma Seremonial dan Habiskan Anggaran

Bengkulu, Sentralnews.com – Awal tahun terhitung Januari hingga April 2021 Provinsi Bengkulu akan menyelenggarakan Musrembang mulai dari tingkat Provinsi hingga tingkat kelurahan/desa, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Mohd. Gustiadi Komisi III mitra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu sebut pentingnya dilakukan secara profesional dan akuntabel ditengah pemulihan ekonomi dimasa pandemi. 07/02/2021

“Sudah sekitar 16 tahun kita menyelengarakan Musrembang tapi hasilnya selalu begini begini saja, tahun ini negara kita sedang mengalami penurunan diakibatkan oleh Covid-19, musrembang ini bukan cuma bicara soal kewajiban menyelengarakan atau menghabiskan anggaran untuk pembangunan saja, tapi lebih ke arah yang berkualitas agar bagaimana Provinsi Bengkulu tetap bisa ‘survive’ ditengah covid – 19 yang belum juga kunjung usai, “ jelas pria yang akrab disapa Edi Tiger ini.

Lebih dalam Edi Tiger Politisi Gerindra ini menerangkan Musrenbang merupakan wahana perencanaan yang diharapkan mampu menggumpalkan aspirasi masyarakat menjadi sebuah kebijakan yang ujung-ujung nya ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu yang menjadi acuan bersama.

“Dalam Musrenbang itulah diharapkan terjadi dialog yang interaktif dan komunikatif antara Pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan pemangku kepentingan lain nya, guna merumuskan dan membuahkan hasil perencanaan terbaik dalam satu tahun anggaran, Di forum inilah kita dituntut untuk dapat melahirkan inovasi dan kreativitas terkait dengan ide-ide cerdas perencanaan pembangunan. Para pihak yang terlibat dalam Musrenbang, perlu mendengar dan mencermati apa-apa yang diutarakan sebagai buah pemikiran bukan sebagai sumbatan kepentingan,” Jelasnya lagi.

Lanjut Edi Tiger Dalam Musrenbang yang diutamakan adalah apa yang disampaikan dan bukan siapa yang menyampaikan. Itu sebab nya, Musrenbang juga sering disebut sebagai forum kebersamaan dalam menyiapkan masa depan bangsa ke arah yang lebih berkualitas lagi.

“Tidak ada arogan terhadap kekuasaan. Tidak boleh ada yang merasa diri paling pinter. Tidak boleh lagi ada kecongkakan birokrasi. Semua harus egaliter. Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Semua memiliki posisi yang sama sebagai anak bangsa yang merdeka,” Tutupnya.

Peran dan kehadiran Bappeda Provinsi Bengkulu yang berkualitas benar-benar sangat dituntut. Para perencana harus mampu menelorkan terobosan cerdas dalam meramu usulan-usulan yang muncul dari masyarakat. Tanpa itu semua, dapat dipastikan bahwa Musrenbang, hanyalah sebuah gugur kewajiban yang perlu dilakukan setiap tahun.