Bengkulu, Sentralnews.com – Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi, membuka sambutannya dengan melantunkan Sholawat Badar. Sholawat ini, tidak hanya dilantunkan oleh bupati, namun juga diikuti oleh hadirin dalam acara pelantikan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Rejang Lebong, yang digelar di Gedung Pola Pemda Rejang Lebong, Jumat (12/2/2021) siang.
Menurut bupati, kebiasaan melantunkan Sholawat Badar sudah berlangsung selama hampir 5 tahun dia memimpin untuk keduakalinya di kabupaten itu.
Dia berharap, Sholawat Badar yang sangat populer bagi kalangan Muslim di Indonesia, khususnya bagi warga Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama, akan terus dilakukan oleh penerusnya.
“Sudah hampir lima tahun Sholawat Badar ini menjadi tradisi saya dalam setiap memberikan sambutan dalam acara di Rejang Lebong, saya berharap kebiasaan ini diteruskan,” ucap bupati sebelum memberikan kata sambutan.
Sholawat badar merupakan syair pujian untuk nabi yang diciptakan oleh kiai NU atau Nahdlatul Ulama. Sholawat tersebut ditulis Kiai Ali Manshur, saat beliau berada di Banyuwangi. Saat itu, beliau menjadi Ketua Cabang NU Banyuwangi, juga Kepala Kemenag.
Sholawat Badar ternyata punya posisi istimewa dalam sejarah bangsa Indonesia. Selama masa pemberontakan 30 September 1965, Sholawat Badar digunakan kader NU untuk menyemangati diri dan simbol pembeda dengan Lagu Genjer-Genjer. Saat itu, Genjer-Genjer identik dengan PKI.
Kemudian, bupati menyampaikan kisahnya menjadi bupati dengan berbagai dinamikanya, baik hubungan dia dengan pusat, bawahan dan juga media di daerah itu.
Pengalaman dia diberbagai organisasi, membuat dirinya tidak sulit membangun pergaulan dengan berbagai kalangan.
Bupati bercerita selama lebih 1 jam, mulai dari dia pernah menjadi wartawan, berorganisasi di PWI, KNPI sampai pernah menjadi pemimpin partai politik. Setidaknya, sudah 16 organisasi berbagai bidang yang pernah dia tekuni.
Dirinya mengajak media membangun citra positif daerah, tanpa mengabaikan kritik dan kontrol sosial.
Kepada pengurus SMSI Rejang Lebong periode 2021-2024 yang dipimpin oleh Riki Hermanto, Bupati Ahmad Hijazi mengajak SMSI bersinergi dengan pemerintah daerah. Senada disampaikan Ketua SMSI Provinsi Bengkulu, Wibowo Susilo. Dalam sambutannya, Wibowo mengatakan, SMSI di Bengkulu berumur lebih 3 tahun. Diusia tersebut, saat ini SMSI Bengkulu memiliki sebanyak 80 media siber yang tergabung.
Wibowo menegaskan bahwa SMSI dan PWI memiliki hubungan sejarah, dimana SMSI didirikan oleh senior-senior PWI. Meski tidak memiliki hubungan secara struktural, namun SMSI memiliki hubungan sejarah dan emosional. Diapun mengajak seluruh wartawan media anggota SMSI, untuk bergabung di PWI sebagai organisasi profesi wartawan. Selain itu, Wibowo juga menyampaikan bahwa SMSI merupakan organisasi pemilik media online.
Kepada pengurus yang baru dilantik, Wibowo berpesan agar membangun konsolidasi dan komunikasi dengan semua elemen yang menjadi partner SMSI. Sebagai organisasi pemilik media, SMSI berorientasi untuk menciptakan media online yang taat regulasi pers.
“Ajak media-media yang bergabung di SMSI Bengkulu yang ada di Rejang Lebong untuk bersama-sama membangun SMSI, silahkan melakukan revisi pengurus sesuai dengan kebutuhan organisasi,” pesannya.
Wibowo memaparkan, program utama SMSI Bengkulu adalah membantu media-media yang tergabung agar memenuhi standar perusahaan pers yang ditetapkan oleh Dewan Pers, yakni dengan mendaftar ke Dewan Pers, dan kemudian dilakukan verifikasi faktual.
“Ini sejak 3 tahun lalu kita lakukan dan sekarang sudah ada 19 media anggota SMSI yang terdaftar dan terverifikasi Dewan Pers, program ini terus kita lakukan dengan mendorong pemilik-pemilik media online untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan Dewan Pers, selain itu, kita juga berupaya membangun bisnis pers yang sehat,” ungkap Wibowo kepada wartawan.
Riki Hermanto selaku Ketua SMSI Rejang Lebong mengatakan, dirinya akan mengemban amanat sebagai Ketua SMSI. Dia berharap sinergi kedepan akan terjalin dengan pemerintah dan elemen lainnya.