Asahan, Sentralnews.com – Asahan bersama unsur Forkopimda diantaranya, Kajari Asahan Aluwi SH, Waka Polres Asahan, Kompol Sri Juliani Siregar, SH, Dandim 0208 / AS Letkol Inf Sri Marantika Beruh S.Sos., Danlanal TBA, Sekretaris Daerah Jhon Hardi Nasution M. Si, dan para Asisten, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, serta Kepala Daerah se-Indonesia secara virtual, dipusatkan di Aula Melati Kantor Bupati Asahan, Rabu (28/04/2021).
Rakor tersebut diawali dengan bisnis dari Mendagri, Tito Karnavian berharap setiap Kepala Daerah dapat berinovasi dan berkontribusi dalam membangun daerahnya masing-masing.
“Saya berharap setiap Kepala Daerah dapat mengembangkan daerahnya sesuai dengan potensi daerah masing-masing dan saling berkontribusi untuk percepatan pembangunan Nasional,” tegas Tito selaku Mendagri.
Rapat tersebut dengan pengarahan oleh Presiden Ir. H. Joko Widodo, menanyakan bahwa pertemuan di sore hari ini membahas terkait Covid-19 dan perekonomian.
Presiden memberi gambaran tentang perkembangan Covid-19 di India. Seperti diketahui, kurva perkembangan Covid-19 di India mulai bulan November hingga Januari berhasil. Dalam kurun waktu tersebut, Menteri Kesehatan di India pernah menyatakan bahwa kunci kurva tersebut dapat menurun yaitu dengan melakukan Lockdown. Namun akhir-akhir ini, terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di India yang sangat meningkat hingga mencapai 350.000 per hari.
Untuk itu, Presiden berharap sekecil apapun kasus aktif yang ada di provinsi dan di kota agar terus dipantau dan jangan lengah dan meminta agar Pemerintah Daerah dapat tetap mengikuti kurvanya. Begitu juga dengan vaksinasi harus terus dipantau pelaksanaannya.
Terkait momen libur panjang Idul Fitri yang akan datang, Presiden berharap lebih berhati-hati, karena tahun lalu ada 4 kali libur panjang yang meningkat dari kasus positifnya melonjak. Maka dari itu, diharapkan kepada setiap Kepala Daerah untuk turut serta mensosialisasikan himbauan larangan mudik kepada masyarakat.
“Saya ingat betul pada bulan Januari, kita pernah mencapai angka 14.000 sampai 15.000 kasus positif Covid-19 per harinya. Untuk itu, disiplin protokol kesehatan harus diterapkan lebih ketat kepada masyarakat. Pemerintah Daerah dan Forkopimda diharapkan untuk turut dapat menegakkan disiplin Kesehatan di daerahnya , sehingga kenaikannya tidak seperti tahun lalu, “tegas Presiden.
Terkait perekonomian, Presiden menyampaikan bahwa pertumbuhan target ekonomi di tahun 2021 ini sebesar 4,5% – 5,5% dan mulai bulan Maret hingga April ini perekonomian kita sudah menuju normal kembali. Hal tersebut dapat kita capai dan sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi kuartal kedua di tahun 2021 ini.
“Kalau kita dapat menyebabkan angka kejadian covid-19 tanpa adanya guncangan di perekonomian nasional, tentunya target ini dapat dicapai. Oleh sebab itu saya ajakan kepada seluruh provinsi, kabupaten, dan kota, agar turut dapat bersinergi terkait hal ini. Pemerintah Daerah juga agar menyegerakan belanjaan. APBD. Selain itu, Bansos dan bantuan BLT juga harus segera tersalurkan seluruhnya, “lanjut Presiden.
Diakhir pengarahan terkait investasi. Presiden daerah agar pelayanan yang diberikan dari Daerah kepada masyarakat dipermudah, terutama yang berkaitan dengan perizinan, karena kunci pertumbuhan ekonomi tentunya sangat tergantung sekali kepada investasi. (Heri)