Rembuk Stunting, Ini Pesan Bupati Seluma

Seluma, Sentralnews.com – Bupati Seluma Erwin Octavian membuka secara resmi kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Seluma 2021 di  Ruang Rapat Kantor Bupati.

Dalam sambutannya, Erwin menegaskan pentingnya komitmen para pihak dalam upaya penurunan angka stunting berikut dengan pencegahannya.

Kabupaten Seluma merupakan salah satu lokus stunting di Indonesia pada tahun 2021. Erwin mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, pada tahun 2019 persentase angka stunting Kabupaten Seluma sebesar 10,04%. Kemudian, turun menjadi 7,7% pada tahun 2020.

Bupati Seluma Erwin Octavian sampaikan kata sambutan sekaligus membuka Rembuk Stunting Kabupaten Seluma 2021

Penurunan tersebut, kata Erwin, merupakan sesuatu yang patut disyukuri dan diapresiasi. Artinya, program yang disusun telah berjalan dengan baik. Erwin berpesan agar kinerja para pihak dapat lebih ditingkatkan lagi agar Kabupaten Seluma dapat benar-benar bebas dari persoalan stunting.

Momentum Rembuk Stunting, lanjut Erwin, hendaknya dijadikan momentum penegasan komitmen dalam upaya penurunan angka stunting dan pencegahan stunting.

Penandatanganan Komitmen Bersama.

Di lain pihak, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma Rudi Syawaludin menyebutkan, kegiatan Rembuk Stunting ini merupakan Aksi ke-3 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Seluma Tahun 2021. Ini merupakan rekomendasi sekaligus tindak lanjut Aksi pertama dan kedua yang telah dilksanakan beberapa waktu yang lalu.

Rembuk Stunting merupakan salah satu aksi dari 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting yang terintegrasi. Ini jug merupakan program prioritas nasional. Rembuk Stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.

Foto bersama tim Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting Kabupaten Seluma.

Rudi mengatakan, berdasarkan data hasil operasi timbang ada bulan Februari 2021, jumlah balita pendek dan sangat pendek di Kabupaten Seluma sebanyak 821 balita atau 6,47% dari total 12.680 balita. Jika dilihat dari data Hasil Penimbangan di Aplikasi EPPGBM jumlah stunting di Kabupaten Seluma Mengalami Penurunan Setiap Tahunnya yaitu dari 23,3% di tahun 2017 menjadi 6,47 di tahun 2021.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi komitmen bersama, sebagai dasar penyusunan rencana intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting, yang nantinya dimuat di dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) atau Rencana Kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tahun berikutnya.

Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti oleh 106 peserta yang terdiri dari 34 orang peserta dari OPD terkait, Ketua PKK, 14 Camat, 35 Kepala Desa/Lurah Lokus, 17 Kepala Puskesmas, Tokoh Masyarakat, Akademisi, Organisasi Masyarakat, Tenaga Ahli Pendamping Desa,  Perwakilan dari PT Sari Husada. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 (satu) hari efektif pada tanggal 31 Mei 2021 bertempat di Ruang Rapat Bupati Seluma, yang dibiayai oleh Dana DAK Non Fisik Khusus Stunting Kabupaten Seluma Tahun 2021. (C15)