Bengkulu, Sentralnews.com – Dalam menghadapi Kasus Covid-19 yang semakin meningkat khususnya di Kota Bengkulu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu, meminta Walikota Helmi Hasan untuk bisa menyediakan tempat Isolasi Mandiri Terpusat dan Laboratorium Khusus PCR, Selasa (2/8/2021).
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Bengkulu, Mardensi menyatakan bahwa melihat kondisi Covid yang semakin meningkat, ia berharap kepada Walikota Kota Bengkulu agar bisa menstabilkan kondisi baik dibidang kesehatan maupun perekonomian saat ini di Kota Bengkulu. Ia mengatakan, bahwa di Kota Bengkulu belum adanya fasilitas Laboratorium khusus PCR.
“Kami, Dewan Kota Bengkulu berharap pada pak Walikota agar bisa bekerjasama dengan Rumah Sakit Kota untuk bisa menyediakan tempat khusus PCR di Kota Bengkulu, karena jika hanya mengandalkan RS M.Yunus saja itukan sudah memegang beberapa Kabupaten, dan hasilnya belum tentu langsung keluar dan butuh proses yang cukup lama,” ujar Mardensi.
Tidak hanya tempat PCR, namun Dewan juga sudah mengajukan agar bisa menyediakan tempat Isolasi mandiri bagi masyarakat Kota Bengkulu. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang melakuakan Isolasi Mandiri dirumah dan belum tentu terjamin bahkan terpantau kesehatannya.
“Karena bisa kita lihat, masyarakat yang terdata sekita 1.500 kasus dan itu yang sudah melakukan PCR dan itu yang terlacak oleh Pemerintah saja. Sedangkan banyak masyarakat menjalankan isoman itu tanpa PCR, tanpa Rapid Test, dan bahkan ada yang Rapid Test kemudian Isoman dirumahnya. Kalau kondisi rumah tidak memungkinkan, dan masyarakatblain terpapar bagaimana,” tegasnya.
Menghadapi permasalahan ini, Dewan Kota sudah menyepakati dan mendukung penuh pada Walikota Bemgkulu untuk bisa menganggarkan dana dan melakukan permohon ke Rumah Sakit Kota bengkulu.
“Kan kita ada dana Refocusing, namun dana recofusing inikan merupakan hak dari Kepala Daerah, sehingg kami hanya bisa menyampaikan karena melihat kondisi covid saat ini,” ungkap Mardensi.
Ia juga membahas terkait Bantuan Sosial (Bansos) untuk Masyarakat yang terpapar Covid-19 di Kota Bengkulu. Namun ia menyayangkan, masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan tersebut, dikarenakan bantuan dibagikan sesuai data dari Lurah tempat masing- masing. Data ini diambil dari masyarakat yang memiliki bukti Rapid Test.
“Kebanyakankan masyarakat ini, jangankan untuk rapid test, makan saja mereka susah. Jadi jangan sampai, masyarakat menilai kalau memberi bantuan itu setengah-setengah, ” tegas Mardensi.
Ketua Fraksi Golkar ini berharap, dalam menghadapi masa pandemi saat ini, Pemerintah Kota Bengkulu bisa lebih Pro-Aktif lagi mendengarkan keluh kesah dari masyarakat, dan bisa lebih serius lagi menghadapi permasalahan penanganan Virus Covid-19 serta permasalahan perekonomian di kota bengkulu. (Ta)