Bengkulu, SentralNews.com – Setelah penyerahan bantuan beras Program Keluarga Harapan dan Doa (PKHD) dilaunching oleh Walikota Bengkulu Helmi Hasan, sore harinya wakil walikota Dedy Wahyudi melanjutkan kegiatan penyerahan beras PKHD di 4 Kelurahan,Selasa (21/9/2021).
Dimulai dari Kelurahan Sukarami, Pekan Sabtu, Jembatan Kecil dan Panorama. Bantuan beras dari Pemerintah yang bersumber dari APBD Kota Bengkulu ini diperuntukkan khusus bagi masyarakat Kota Bengkulu yang kurang mampu dan tidak mendapatkan bantuan PKH dari pusat maupun BLT.
Dedy didampingi Kadis Sosial Rosminiarty, Sekcam Selebar dan Lurah Sukarami Firmansyah menyerahkan langsung beras PKHD tersebut ke rumah-rumah warga penerima. Dedy tanpa ragu dan malu memikul sendiri beras tersebut menuju ke rumah warga penerima. Dedy memang suka turun ke lapangan dan bertemu langsung dengan warganya sekaligus ingin mengetahui kabar dan kondisi warganya.
“Hari ini kita melaunching program PKHD dalam bentuk pembagian beras. Jadi kalau kemarin ada rasmi (beras dan mie) yang dibagi rata, yang ini (PKHD) khusus bagi warga yang betul-betul membutuhkan,” ujar Dedy saat menyampaikan kata sambutannya di Kelurahan Sukarami.
Beras yang dibagikan, kata Dedy masing-masing 10 KG dengan total seluruhmmya se-Kota Bengkulu berjumlah 10 ribu KK atau penerima.
“Inilah wujud perhatian pemerintah. Masyarakat butuh beras pemerintah kasih beras gratis, masyarakat butuh gas kita juga akan kasih gas gratis,” kata Dedy sembari menyampaikan di Kelurahan Sukarami ada 155 KK penerima beras PKHD.
Pada kesempatan itu, Dedy juga menyampaikan soal rencana Pemkot Bengkulu membagikan tabung gas gratis kepada warga tidak mampu dikarenakan saat ini kondisi gas subsidi tabung 3KG sedang langka dan harganya di tingkat pengecer sangat mahal.
“Nanti walikota dan wakil walikota juga akan memberikan gas gratis. Insya Allah akan dilancarkan Allah. Sekarang lagi didata RT dan RW. Gas gratis itu untuk warga yang mebutuhkan. Insya Allah paling lama seminggu lagi ada gas gratis. Kriteria penerima masyarakat yang tidak punya pekerjaan tetap, diprioritaskan janda tua yang tidak mampu,” jelas Dedy. (Adv)