Bengkulu, SentralNews.com – Terkait pemberitaan di salah satu media online perihal silang pendapat Penyelidikan dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan tahun anggaran 2020 senilai Rp 18 miliar di Kabupaten Lebong, antara Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bengkulu Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu tanpaknya tidak berpengaruh di Direktorat Reserse Kriminal umum (Ditreskrimum) Polda Bengkulu.
Pasalnya saat Pelapor LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Bengkulu hearing ke Kombes Pol Tedi Suhendiawan Direktur Direktorat Reserse Kriminal umum Polda Bengkulu beliau mengatakan saat ini mereka fokus ke ranah pungli bahkan sudah menaikan status dari penyelidikan ke penyidikan.
“Terkait hal itu kami hanya fokus ke Punglinya bahkan saat ini laporan tersebut sudah masuk ke tahap penyidikan, untuk para kepala sekolah sudah kita panggil, untuk Guntur (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebong-red) sudah 2 kali dipanggil satu kali hadir satu kali lagi mangkir, tidak menutup kemungkinan untuk pemangilan berikutnya akan dilakukan secara paksa apabila kembali tidak hadir,”Ungkap Kombes Pol Tedi Suhendiawan
Terkait perihal silang pendapat antara Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bengkulu Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu seperti yang diberitakan salah satu media Online dirinya tidak mau berkomentar terlalu jauh menurutnya ini dinamika yang jelas Ditreskrimum serius menagani persoalan ini seperti sudah masuk ke status penyidikan.
Terkait hal tersebut Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menjelaskan kepada awak media bahwa tidak ada persoalan didalam hal ini, bahkan dirinya memastikan akan mengawal proses hukum ini sampai akhir.
“Kita sama – sama dengar sendiri tadi bagaimana pak Tedi menyampaikan saat ini proses hukum terus berlanjut bahkan sudah naik status menjadi penyidikan, bahkan beliau mengaku serius membongkar kasus ini itu sudah cukup bagi kita, tinggal kita kawal sama -sama baik LSM maupun media,” Jelasnya.
Terkait silang pendapat dalam pemberitaan media online tersebut menurut wanita yang kerab disapa Ocha Simon ini, bahkan menuding ada upaya pengembosan disini, namun dirinya tidak terlalu mempersoalkan karena dirinya mengetahui kronologis sebenarnya hingga mencuatnya kalimat silang pendapat antara dua APH ini.