Serdang bedagai,Sentralnews.com – Terkait Kilang Padi PT Batik Jaya Sukses (BJS) di Dusun 4b, Desa Sijonam, Kecamatan Perbaungan, yang diduga memproduksi beras tak layak konsumsi kini jadi sorotan.
Terkait hal tersebut Kapolres Sergai, AKBP, Dr. Ali Machfud, S.I.K. M.I.K berjanji akan segera menindaklanjuti, saat dikonfirmasi Senin (22/11).
Hal itu diungkapkan Kapolres Sergai, AKBP. Dr. Ali Machfud saat disambangi awak media saat hendak masuk kedalam mobil. Selain itu Kapolres juga menyebutkan bahwa dirinya belum mengetahui hal tersebut.
“Nanti akan kita tindaklanjuti,” tegas Kapolres saat hendak masuk kedalam mobil.
Mengetahui hal tersebut Gerson Siringo ringo, ketua DPD WGAB SUMUT (Wadah Generasi Anak Bangsa) minta agar kapolres Serdang bedagai serius dalam menindak lanjuti prihal kilang padi BJS yang diduga bermasalah.
Lanjut gerson sampaikan, mengusir wartawan dan tidak memperbolehkan masuk untuk meliput guna pemberitaan yang sesuai fakta berarti sudah tidak mengindahkan undang undang nomor 14 tahun 2008 tentang KIP (Keterbukaan Informasi Publik) dan undang undang Pers nomor 40 tahun 1999 tentang kebebasan Pers.
Dari tindakan pengusaha tersebut dapat menimbulkan rasa kecurigaan, sebenar nya ada apa kegiatan didalam tempat yang mengaku kilang padi tersebut? kalo memang tidak ada kegiatan yang menyalahi aturan kenapa tidak tranfarans?” ucap Gerson pada media.
Sementara sebelumnya Kades Sijonam, Rusiadi, SH menyebutkan Selasa, (16/11/2021) bahwa pemilik kilang padi yakni Selamet alias Akhun tidak kooporatif
“Dia tak kooporatif dengan warga sini juga,” kata Kades Sijonam, Rusiadi sembari katakan kalau Akhun berdiam di kota Medan.
Selain itu Kades, Rusiadi juga menyebutkan kalau secara tak sengaja dirinya berjumpa dan makan bersama dengan pemilik PT. Batik Jaya Sukses beberapa hari lalu disalahsatu rumah makan di kota Medan.
“Katanya itu dibeli memang beras pecah kulit dibeli dari Makasar, beras itu digiling lagi di kilangnya. Dua malam lalu saya jumpa beliau di Medan,” ucap Rusiadi menirukan ucapan Akhun saat makan bersama di Medan.
Nah saat ditanya apakah ada mesin penggiling padi yang digunakan PT. Batik Jaya Sukses yang mampu menggiling beras pecah yang bewarna kekuning – kuningan menjadi beras bewarna putih, Rusiadi menjawab tak tahu.
Saat awak media meminta kepada Kades untuk ikut mendampingi awak media kedalam kilang padi yang tak berplang tersebut, dengan nada rendah Rusiadi menolak tawaran dari para awak media.
“Kalian saja kesana, dari pada nanti kita sakit hati,” cetus Rusiadi sembari sebutkan kalau dirinya tak punya wewenang untuk melihat aktifitas di kilang padi yang tak berplang tersebut.
Terpisah, upaya wartawan yang hendak konfirmasi ke pemilik kilang padi kembali gagal. Para awak media hanya berdiri didepan pintu pagar besi kilang padi tersebut. Pihak kilang padi enggan membuka pintu.
“Security nya gak ada,” ujar salah seorang pria yang berada di pos bagian dalam pagar kilang padi tersebut. (Purba)