Antisipasi Lonjakan Covid-19 Pasca Nataru 2021-2022, Pemprov Bengkulu Hadiri Rakor Lintas Sektoral

Bengkulu, SentralNews.com – Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri hadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Tingkat Kementerian/ Lembaga dengan menghadirkan Forkopimda Provinsi dan Dinas Teknis dalam rangka Mengantisipasi Potensi Lonjakan COVID-19 Pasca Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) serta Percepatan Vaksinasi COVID-19 secara Hibrid, di Gedung Command Center Polda Bengkulu, Jum’at (26/11/2021).
Dikatakan Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri, tindak lanjut dari rapat koordinasi lintas sektoral yang dikomandoi Kapolri dan jajaran, Pemprov Bengkulu bersama jajaran Forkopimda Provinsi Bengkulu akan segera mengambil kebijakan strategis, sesuai arahan pemerintah pusat.
Di antaranya dengan melakukan pengendalian dan pengamanan di titik yang berpotensi menimbulkan kerumunan, seperti di objek-objek wisata dan gereja-gereja sebagai rumah ibadah umat Kristiani melaksanakan rangkaian Natal 2021.
“Jadi sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pasca Nataru, Pemprov Bengkulu bersama jajaran Forkopimda Provinsi Bengkulu akan segera melakukan tindak lanjut,” jelas Sekda Hamka.
Terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19, di Provinsi Bengkulu saat ini telah mencapai angka 60,30 persen. Sehingga lanjut Hamka Sabri, target nasional bisa terpenuhi hingga akhir tahun 2021.
“Sudah kita laksanakan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan yang kedua. Supaya serbuan vaksinasi ini jelas, di daerah mana data masyarakat yang belum vaksin. Dan masukan dari Polda Bengkulu jelas sangat berguna. Tindak lanjut terhadap vaksinasi COVID-19 yang berbeda merk jangan sampai menimbulkan permasalahan atas kesehatan masyarakat dikemudian hari,” pungkasnya.
Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Guntur Setyanto mengatakan, walaupun Bengkulu tidak seheboh di tempat lain, tetapi semuanya diminta mempersiapkan diri lalu mengkomunikasikan dan membangun hubungan tata cara kerja.
“Jangan sampai nanti Polri-TNI melakukan ini, masyarakat komplain, jajaran pemerintah yang lain tidak paham, padahal harus didukung para pihak. Sehingga lelahnya cukup lama namun karena hura-hura yang tidak jelas,”. (Adv)