Serdang Bedagai,Sentralnews.com – Pasca mencuatnya data amburadul serta terblokirnya calon nasabah penerima BPUM, kinerja BRI Medan jadi sorotan. Meski akhirnya dana bantuan sudah diterima setelah viral di media massa. Namun demikian, hal itu masih mengundang tanda tanya. Siapakah otak dibalik semua ini.
Apalagi menurut Ketua Umum LSM Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gertak) Hendra P. Hutagalung kepada wartawan, bahwa kasus ini jangan dianggap ‘ dingin’ meski dana Rp1,2 juta itu sudah diterima oleh yang berhak sebelumnya.
“Dicairkan dana kemarin itukan karena sudah diviralkan dan kebetulan mengadu kepada wartawan. Kalau yg masyarakat awam bagaimana ceritanya? Tak tau.mau ngadu kemana. Nah… Karenanya kita pantas untuk curiga, ada indikasi dana BPUM itu diduga bisa dijadikan bancakan oleh oknum tak.bertanggungjawab. Lihat saja, sekelas Juliari Peter Batubara, M.B.A. sebagai Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Oktober 2019 terjerat kasus korupsi dana Bantuan Sosial COVID-19. Jadi jangan katakan tidak mungkin. Dan kita patut menduga-duga, ” tuturnya kepada wartawan, Senin (6/12).
Atas dasar itulah, sambung Hendra, LSM Gertak akan menyurati KPK dan meminta lembaga anti rasuah tersebut melakukan cek.dan ricek terkait penyaluran dana BPUM di jajaran Kanwil BRI Medan.
” Jangan sampai nanti kalau ada kebocoran, baru ribut setengah mati. Pinwil BRI juga diminta bertanggungjawab terkait hal ini. Evaluasi kinerja staff, mengapa sampai ada keluhan terblokir namun nyatanya bisa dicairkan. Kemudian data ktp penerima asal Medan, anehnya nyasar ke BRI Tiga Panah. Bahkan saat dikonfrontir dengan CS BRI unit Serdang HM yamin, malah ngotot bilang ini keputusan dari pusat. Kan ngawur ini… ,” ungkap Hendra.
Kemudian lagi, kata Hendra, Kalau Pinwil BRI Medan tidak mampu menjelaskan soal data amburadul atau mengevaluasi kinerja anakbuah ataupun staf lebih baik mundur saja.
“Daripada dicopot jabatan nantinya, kan lebih baik mundur saja. Lebih elegan dan terkesan sangat bertanggungjawab. Bukannya mencari pembenaran, lantas memberi arahan miss komunikasi. Ini soal uang rakyat dan ingat kalian itu digaji dengan hasil pajak yang dikutip dari rakyat, ” tandas Hendra.
Sebelumnya diberitakan, Adalah Sari Madonna yang sebelumnya kompllain lantaran dana BPUMnya terblokir dengan alasan habis tenggat waktu.
Kasus pun berlanjut dan akhirnya dana.bisa dicairkan, pasca berita ini viral dan mendapat respon kanwil BRI Medan. Lalu menginstruksi BRI unit Serdang agar segera ditindaklanjuti.
Sementara itu, terkait pemberitaan dana bpum milik sari madonna yang diganjal mendapat respon dari pihak bri. Aji yang mengaku dari pihak protokoler/humas Kanwil BRI Medan, Rabu (1/12/21), menyatakan Terkait berita negatif kami sampaikan informasi sbb :
1. Konfirmasi dilakukan dgn Spv Unit Serdang (Ibu Rosmala Dewi Gultom)
2. Hasil konfirmasi, nasabah Sari Madonna memang dtng utk pencairan BPUM tahap 1, dan CS kita memang menjelaskan bahwa pencairan tahap 1 sudah tutup tgl 30 September 2021 sesuai surat KP, krn CS kurang update dgn surat yg terbaru bahwa pencairan BPUM sdh diperpanjang utk semua tahap sd 31 des 2021
3. Langkah tindak lanjut yg akan dilakukan uker, uker (kaunit/spv) akan menghubungi/mengunjungi nasabah utk meminta maaf krn ada miss komunikasi dan akan mencairkan BPUM tsb sesuai ketentuan. Saat ini sdng dilakukan komunikasi by telp terlebih dahulu. ( Purba)