Bengkulu, Sentralnews.com – Upaya DPW Ormas Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Bengkulu didalam menyelesaikan persoalan Konflik yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara antara Masyarakat tiga desa penyangah dengan PT. Pamor Ganda dengan meminta data bahwa benar PT yang berdomisili di wilayah pemeritahan kecamatan Ketahun tersebut telah mengajukan perpanjangan HGU sesuai dengan prosedur yang berlaku di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Bengkulu tampaknya niat baik tersebut menemui jalan buntu, pasalnya BPN terkesan ikut menutupi sesuatu dalam kepengurusan perpanjangan HGU tersebut. Jum’at 04/02/2022
Usai surat Keterbukaan Informasi Publik dengan nomor PHT.020/DPW-LIRA/BKL/XII/2022 yang diajukan LIRA ke BPN Provinsi Bengkulu hasilnya tidak sesuai dengan espektasi, pasalnya melalui surat balasan dengan nomor 64/300-17.17/1/2022, BPN Provinsi Bengkulu yang ditandatangani Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bengkulu Dr. Mazwar SH.M.Hum tidak mau memberikan informasi apapun alias ‘Bungkam’ terkait data kepengurusan perpanjangan HGU PT. Pamorganda.
Menyikapi surat balasan tersebut Gubernur DPW LIRA Provinsi Bengkulu Magdalena Mei Rosa mempertanyakan sikap BPN Bengkulu yang seolah menutup nutupi data kepengurusan HGU PT yang telah mengantongi 3 Rapor merah secara beruntun tersebut.
“Padahal ini demi menjaga kodusifitas masyarakat sedang bergejolak, patut dipertanyakan ada apa dengan BPN yang sebegitu ketatnya menjaga kerahasiaan legalitas pamorganda, padahal itu adalah kunci untuk menyelesaikan konflik yang saat ini tengah memanas di masyarakat,” Jelasnya.
Lanjut wanita yang akrab disapa Ocha Simon tersebut “Seharusnya dalam situasi seperti sekarang BPN wajib terang benderang mengenai data Pamorganda kalau memang tidak ada yang bermasalah, kenapa harus takut memperlihatkan, toh itu bukan rahasia negara. Jika BPN tidak mau terbuka kami akan lanjut ke jenjang yang lebih tinggi , ini demi ketenangan ditengah masyarakat yang sedang menuntut keadilan,”
Bahkan dirinya menilai selaku Organisasi vertikal di Provinsi Bengkulu BPN juga tidak perduli dengan penderitaan masyarakat yang sampai saat ini berdarah darah dilapangan memperjuangkan hak nya.
“Saya sangat menyayangkan sikap BPN yang sangat tertutup dan seolah tidak perduli dengan konflik yang sedang terjad,”Tutup Ocha.