Bengkulu – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Jaduliwan, melalui Kepala Bidang Tanggap Darurat BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah menjelaskan dampak dari banjir akhir pekan lalu mengakibatkan sejumlah kabupaten terdampak.
Ada 8 kabupaten dan kota terdampak cuaca ekstrem. Yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Seluma, Kaur, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Kepahiang dan Mukomuko.
“Selain 1.407 rumah, ada 87 Ha sawah terendam, 4 Ha kolam rusak, akibat banjir maupun longsor ini,” sampainya.
Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan dampak adanya bencana, akibat guyuran hujan deras ini.
Diketahui yang menyebabkan akses jalan nasional lintas Bengkulu- Sumbar terputus di wilayah Batiknau. Lalu, akses menuju Desa Tanjung Genting Kecamatan Air Besi masih terisolir.
“Sehingga untuk para warga terdampak banjir ini memerlukan kebutuhan yang mendesak. Diantaranya, makanan, air bersih, dan tenda pengungsi. Kemudian, kondisi terparah ada di Kabupaten Bengkulu Utara.
Pihaknya juga mengingatkan agar semua pihak mewaspadai potensi terjadinya bencana banjir. Khususnya bagi kawasan rawan terjadi banjir.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar mengantisipasi selain persediaan sandang pangan. Juga siap mengamankan dokumen dan berkas penting lainnya. “Antispasi jika terjadi susulan, ” pungkasnya.
Anggota DPRD Provinsi Benkulu Zainal, S. Sos melirik sektor pertanian 87 Ha yang rusak tentu berpengauh secara mendalam bagi petani mengingat biaya tanam yang tidak murah lagi akan membawa petani pada persoalan lain yang lebih berat.
“ditengah modal bibit dan pupuk yang tidak murah lagi tentu ini persoalan serius apalagi tidak jarang petani ada pinjaman ke Bank atau yang lain ketika memulai masa tanam hal itu tentu akan susah untuk dibayarkan jika dampak banjir ini membuat mereka gagal panen, oleh dari tu pemerintah harus turun membantu baik memberikan bantuan bibit ataupun bekerja sama dengan Bank Daerah untuk memberikan pinjaman lunak untuk membuat petani bangkit,” Tutup
(ADV)