9 Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu Terdampak Banjir dan Longsor Akibat La Nina

Bengkulu, SentralNews.com –  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menyatakan, terdapat 9 dari 10 terdampak banjir dan tanah longsor di kabupaten/kota di provinsi Bengkulu, Senin (7/2/2022).

Kepala Bidang Tanggap Darurat BPBD Provinsi Bengkulu Khristian Hermansyah di Kantor BPBD Provinsi Bengkulu mengatakan sembilan daerah tersebut diantaranya yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Kaur, Kabupaten Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma, Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Lebong

“Akibat dampak La Nina, sejak 4 hingga 7 Februari terjadi banjir dan longsor di beberapa daerah di Provinsi Bengkulu,” kata Khristian.

Ada sekitar 743 rumah terendam banjir, 13 rumah rusak, 2 sekolah terendam, 1 fasilitas kesehatan terendam dan 3 kantor terendam, 87 hektare sawah terendam, 7 hektare kolam ikan rusak, 1 bendungan rusak. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp970 juta.

Menurut Khristian, wilayah terparah akibat banjir berada di Kabupaten Bengkulu Utara, seperti Kecamatan Air Besi sebanyak 18 rumah dan satu PAUD terendam, Kecamatan Ketahun sebanyak 57 rumah terendam.

Sedangkan di Kecamatan Marga Sakti sekitar 10 rumah terendam, Kecamatan Pinang Raya sekitar 46 rumah, 4 hektare kolam, satu sekolah, satu Polindes, 55 hektare sawah terendam banjir dan 3 sapi hanyut.

Dalam keadaan banjir tersebut kendala lainnya yaitu akses jalan nasional lintas Bengkulu – Sumatera Barat terputus di wilayah Batik Nau dan akses menuju Desa Tanjung Genting Kecamatan Air Besi masih terisolir.

Banjir di Kabupaten Bengkulu Tengah merendam 89 rumah dan satu kantor desa di Kecamatan Kecamatan Talang Empat, Kecamatan Pondok Kelapa dan Kecamatan Bang Haji serta terjadi tanah longsor di Desa Surau Kecamatan Taba Penanjung yang mengakibatkan satu rumah rusak ringan.

“Ada sekitar 33 rumah di desa cinto mandi Kec. Piko Raya di bengkulu selatam yang terendam banjir, juga jalan pintasan Manna- Pagar Alam pun tertutup material diakibatkan longsor” jelasnya.

Lanjutnya, tanah longsor di Kabupaten Kepahiang terjadi di jalan lintas gunung Kepahiang-Bengkulu dan jalan lintas Desa Karang Endah, dan banjir di Kota Bengkulu yang merendam 32 rumah terendam atau 54 KK. Juga Kabupaten Mukomuko terjadi di Desa Mekar Mulya Kecamatan Penarik sebanyak 15 rumah, satu mobil dan empat motor terendam banjir serta di Kabupaten Lebong terjadi banjir di Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya sebanyak 70 rumah terendam.

Kemudian di Desa Pyang Mbik Kecamatan Amen ada dua rumah terendam, di Kecamatan Bingin Kuning satu bendungan Sabo Bungin jebol dan mengakibatkan sawah dan kebun terendam serta terjadi tanah longsor di Desa Lebong Tambang Kecamatan Lebong Utara.

Dari Data Tersebut Anggota DPRD Provinsi Benkulu Zainal, S. Sos. akan mengajak pemerintah daerah dari tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota guna membahas tindak lanjut penanganan perubahan cuaca yang menjadi penyebap banjir serta akan melihat data data perusahaan yang beroperasi di hulu sungai yang tidak terlepas menjadi salah satu penyebap banjir.

“Ayo kita duduk bersama, Kita akan bicarakan dengan pemerintah daerah terkait solusi solusi yang bisa kita ambil dalam menghadapi perubahan cuaca, namun terlepas dari itu bencana ini tentu ada campur tangan oknum oknum tidak bertangung jawab yang ikut merusak lingkungan terkhusus hulu sungai sehingga debit air yang tidak beraturan dapat menjadi penyebap banjr” Tutup Zainal