Anggota DPRD Dapil II Lebong Kunjungi UMKM Kopi Robusta Tebo Lai

Anggota DPRD Lebong bersama awak media menikmati Kopi Robusta Tebo Lai Lebong

Sentralnews.com, Lebong – Sebanyak 4 Anggota DPRD Lebong Dapil II, yakni Rama Chandra, Pip Haryono, Ronal Reagen dan Rinto Putra Cahyo melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke UMKM Kopi Robusta “Tebo Lai” yang berada di Desa Semelako Atas, Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong merupakan salah satu sentra produksi kopi terbaik di kawasan Lebong, Rabu (2/3/2022).

Dalam kunker ini, Anggota DPRD Dapil II ini disuguhkan bagaimana proses pengolahan kopi robusta yang baik dan benar, serta dengan alat produksi yang juga telah modern. Setelah, melihat proses pengolahan, para anggota DPRD ini pun disuguhkan kopi robusta dengan cita rasa terbaik dari produsen.

Selaku pimpinan rombongan, Rama Chandra mengatakan produksi dan promosi produk kopi dari “Tebo Lai” ini mesti terus dilakukan, didukung, dan ditingkatkan terus. Karena hal ini akan berdampak bagi masyarakat, serta Kabupaten Lebong sebagai sentra penghasil kopi terbaik di Provinsi Bengkulu makin dikenal khalayak luas.

“Kopi harus dapat menjadi sumber pendapatan bagi rakyat Lebong serta sebagai penghasil kopi terbaik Bengkulu, semestinya harus dibangun kedai-kedai Kopi, agar kita bisa menikmati kopi asli secara langsung,” ungkap Chan, sapaan akrab beliau yang juga merupakan Ketua Komisi III DPRD Lebong ini.
“Semoga Kopi Robusta Lebong mampu mengharumkan nama daerah dengan menembus pasar hingga mancanegara,” tambahnya.
Kemudian, Chan pun menilai, Ferry selaku pemilik produsen kopi “Tebo Lai” merupakan pemuda yang memiliki talenta, berwawasan luas, serta ingin mengangkat daerahnya Kabupaten Lebong menjadi lebih baik. Hal seperti ini mesti menjadi contoh bagi para pemuda Lebong masa kini, pemuda harus berani berinovasi dan mengeluarkan potensi diri.

“Pemuda-pemudi Lebong mesti bisa mencontoh hal ini, mari berinovasi. Karena dengan potensi yang ada, tak hanya bisa mengangkat nama daerah, namun juga ekonomi keluarga. Dan saya yakin masih banyak lagi pemuda Lebong yang potensial saat ini,” ucapnya.

Senada dengan itu, anggota DPRD Lebong Dapil II lainnya, Pip Haryono mengatakan, Kopi merupakan salah satu komoditas utama penunjang ekonomi petani di Kabupaten Lebong. Selaras dengan itu, kedepannya pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Lebong, mengingat salah satu program unggulan mereka saat ini ada di sektor pertanian.

Terkait hal tersebut, Pip Haryono juga meminta dukungan dari masyarakat agar koordinasi ini nantinya bisa berjalan dengan baik. Ia pun berharap para Petani dan pengusaha Kopi diharapkan memiliki improvisasi baik dalam pertanian, pengolahan dan penyajiannya. Kesempatan yang sangat baik ini jangan sampai disia-siakan dan harus dimaksimalkan untuk belajar.

“Jelasnya kita inginkan ada rencana tindak lanjut, misalnya mendirikan kedai kopi, fokus pada proses roasting kopi atau yang lainnya, bagaimana memberikan nilai tambah pada kopi indikasi geografis Lebong itu sendiri,” singkat Pip Haryono.

DPRD Lebong Dapil II bersama pemilik Tebo Lai, Fery Fernandes

Pemilik “Tebo Lai”, Fery Fernandes saat dibincangi mengatakan, Kopi Robusta asal Lebong dalam hal ini kopi “Tebo Lai” kian diminati oleh pecinta kopi. Bahkan banyak, penikmat kopi yang datang ke Lebong maupun ke Kota Bengkulu untuk menikmati kopi robusta Lebong ini.

Lanjut Ferry, pemasaran kopi “Tebo Lai” saat ini tak hanya di Lebong dan Bengkulu saja, namun telah mulai memasuki pasar nasional. Konsumen terbesar saat ini dari Kota Padang Sumatera Barat dan Kalimantan Barat, bahkan ekspor ke wilayah tersebut telah mencapai 1 ton per bulan.

“Alhamdulillah mendapatkan respon yang positif untuk produksi kita. Konsumen terbesar kita saat ini Padang dan Kalimantan Barat, kepercayaan mereka kepada kami cukup besar, pengiriman ke wilayah tersebut telah mencapai 1 ton per bulan. Selain itu, juga ada beberapa daerah lainnya yang juga mengapresiasi produk kopi kita. Sedangkan target jangka panjang kita kedepan produksi kopi robusta (Tebo Lai) asli Lebong ini, akan kita perkenalkan dan pasarkan ke tingkat internasional,” kata Ferry. [arw/adv]