Alami Kelangkaan Minyak Goreng, Usin : Tikus Mati di Lumbung Padi

Bengkulu, SentralNews.com –  Minyak Goreng saat ini di berbagai daerah mengalami kelangkaan, terutama di Provinsi Bengkulu. Namun menurut Anggota Dprd Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring ada ‘tikus mati di lumbung padi’ yang berarti apakah mungkin minyak langkah terjadi di tengah kebun sawit yang luasnya beribu-ribu hektar di Provinsi Bengkulu.

“Itu yang saya bilanga ada Tikus Di Mati Di Lumbung Padi, masa minyak goreng langka di tengah-tengah kebun sawit yang luasnya beberapa ribu hektar di Provinsi Bengkulu,” kata Usin, Rabu (09/03/2022).

Usin meminta Gubernur untuk mengintruksikan BUMD yang terbentuk PT.BIMAX untuk mencari Investor atau mengajukan ke Dprd anggaran membangun pabeik minyak goreng yang dikelola BUMD.

“Kenapa gak Gubernur intruksikan BUMD yang terbentuk PT.Bimax mencari Investor atau mengajukan ke Dprd anggaran membangun pabrik minyak goreng yang di kelola BUMD, tinggal Gubernur menetapkan kuota CPU yang beroperasi di Provinsi Bengkulu,” jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa penanganan pemerintah dalam kelangkaan minyak goreng seperti obat Aspirin pereda nyeri saat sakit, padahal yang barus di obati adalah lukanya.

“Jangan kita ini seperti obat Aspirin pereda nyeri, padahal lobangnya ada. Lukanya ada, tapi kita dibuat pereda nyeri supaya tidak terasa sakit. Padahal masih sakit, masa kita dikelilingin kebun sawit ribuan hekta. Pabrik CPU di Provinsi Bengkulu sementara kita kelangkaan minyak,” ketus Usin.

Usin meminta Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu serta Dinas Perdagangan Provinsi Bengkulu mengambil tindakan dengan cara rapat.

“Dinas Perkebunan, Dinas Perdagangan untuk rapat buat ambil tindakan. Untuk Pemerintah Daerah untuk menegaskan khususnya Gubernur sebagai pemegang saham PT.Bimax untuk menugaskan PT.Bimax mencati Investor,” sambungnya.

Sedangkan untuk masyarakat yang saat ini mengalami panic bulying, Usin meminta agar masyarakat bisa mencari alternatif lain seperti membuat minyak goreng dari kelapa dan berhenti untuk panik. Sembari menunggu Pemerintah mencari solusi lain dari langkanya minyak goreng tersebut.

“Kita menyarankan para petani di Desa untuk memanfaatkan minyak kelapa, karna minyak goreng dari sawit langka maka kita harus mencari alternatif. Berhenti untuk panik tapi mencari alternatif, tetapi kita tetap Pemerintah Daerah kita mendorong untuk mencati solusi-solusi lain dari kelangkaan minyak goreng ini,” demikian Usin. (Adv)