Usai rapat koordinasi bersama Gubernur, Bupati Bengkulu Selatan (BS) Gusnan Mulyadi, langsung mengunjungi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di BS.
Kedatangan Bupati BS ini untuk memantau harga Tandan Buah Sawit (TBS), seperti yang dilakukannya di salah satu PKS Bengkulu Sawit Lestari atau BSL. Dalam kesempatan itu, Bupati menekankan kepada pihak Pabrik untuk mematuhi SK Gubernur terkait harga TBS.
“Guna menindaklanjuti SK Gubernur terkait harga kenaikan TBS kami melakukan pengecekan harga di BSL, tadi kami minta kepada pihak BSL untuk mematuhi SK Gubernur,” kata Gusnan, Rabu (18/5/2022).
Meskipun harga TBS saat ini masih anjlok, terlihat antrian panjang truk pengangkut TBS masih sangat panjang, hal itu terbukti banyaknya masyarakat BS yang bergantung terhadap kelapa sawit.
Oleh karena itu, Bupati minta Pabrik yang ada di BS untuk mematuhi surat keputusan (SK) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terkait harga TBS yang telah disepakati bersama.
Sebelumnya Gubernur Bengkulu bersama Bupati dan walikota se-provinsi Bengkulu serta diikuti Asosiasi Petani Kelapa sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggelar rapat koordinasi terkait penetapan harga TBS di balai Semarak Bengkulu, Selasa (17/5).
Rapat tersebut menghasilkan kesepakatan harga TBS di tingkat pabrik periode Mei 2022 yakni Rp. 2.815,80, harga terendah di angka Rp. 2.421,14, harga tertinggi Rp. 3.210,47 dengan toleransi sebesar 5% di angka Rp. 2.675,01.
“Tadi sudah kami tekankan kepada pihak Pabrik, mudah-mudahan harga TBS di BS dalam waktu dekat akan kembali normal,” tutup Gusnan.
Disisi lain, Bupati BS berharap kepada Presiden Joko Widodo untuk dapat segera membuka kran expor CPO keluar negeri dengan begitu harga sawit masyarakat petani kembali normal. (Adv)