Bengkulu, SentralNews.com – Sebagai akses satu-satunya dimiliki warga dikemudian hari, Komisi II DPRD Kota Bengkulu bersama warga Kelurahan Teluk Sepang melakukan pengecekan jembatan yang hampir putus.
Saat pengecekan Jembatan bersama warga, selain Ketu Komisi II DPRD Kota Bengkulu, Nuzuludin, SE, turut hadir Teuku Zulkarnain (Anggota), Iswandi Ruslan (Anggota) dan Sudisman (Anggota) beserta jajarannya.
Pengecekan yang dilakukan seiring dengan akan diberlakukannya Surat Edaran (SE) PT Pelindo nomor: RT.01.04/19/5/1/B2.1/GM/BKL-22 tentang keamanan dan ketertiban dilingkungan PT Pelindo Rigional 2 Bengkulu.
Hal tersebut disampaikan Teuku Zulkarnain saat usai pengecekan jembatan alternatif bagi warga jika nantinya jalan yang selama ini mereka gunakan untuk menggerakkan perekonomian akan ditutup oleh PT. Pelindo sehingga tidak ada aktivitas bagi warga.
“Jalan disana itu (Jalan pelabuhan yang biasa dilewati oleh warga akan ditutup) yang sebenarnya jalan warga punya Pemerintah Kota ya ini. Akan tetapi saat ini kita terkendala di aset, karena jembatan ini punya BNPB pusat, dan memang prosesnya harus diserahkan ke Kota terlebih dahulu sehingga barulah kita bisa membangunnya,” ungkap Teuku, Selasa (12/07/2022).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga berharap agar jembatan ini bisa dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) harus terlebih menyelesaikannya persoalan aset, barulah kemudian bisa dibangun. Dan juga pelabuhan setidaknya tidak menutup dulu sebelum jalan untuk warga dibangun.
“Pertama persoalan aset (jembatan) ini harus tuntas dulu, yang kedua kita akan meminta kepada pihak pelabuhan agar membantu pemerintah untuk membangun jalan ini, walaupun sebenarnya jalan disana punya negara diberikan ke pelabuhan, setidaknya membantu warga untuk membangun jalan ini sebelum ditutup.” jelasnya.
Ditambahkan, Anggota Komisi II DPRD Kota Bengkulu Iswandi Ruslan, mengatakan persoalan ini DPRD terlebih dahulu akan memanggil pihak PT Pelindo Rigional 2 Bengkulu, dan ia juga meminta kepada masyarakat atas penutupan tersebut jangan dalu membayar jika ingin lewat.
“Kita akan memanggil pihak Pelindo mendudukkan persoalan ini untuk mempertanyakan rencana mereka akan melarang masyarakat untuk lewat disana dan kami meminta kepada masyarakat jika lewat disana jangan dulu membayar apa-apa, jika ingin lewat silahkan lewat saja,” katanya.
Wacana penutup akses jalan oleh Pelindo sebelumnya terus mendapatkan penolakan dari warga Teluk Sepang. Warga tidak menolak penutupan akan tetapi warga meminta agar memperbaiki jalan dan jembatan yang telah rusak barulah kemudian bisa menutup.
Diketahui, wacana akan ditutupnya jalan pelabuhan oleh PT Pelindo Rigional 2 Bengkulu, jembatan dan jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama bagi warga Kampung Bahari menuju Kelurahan Teluk Sepang, begitupun sebaliknya. [Adv]