Kota Bengkulu – Puluhan pedagang Pasar Pagar Dewa kembali mendatangi kantor DPRD Kota Bengkulu. Kali ini mereka meminta pemerintah benar-benar menanggapi serius persoalan yang menyangkut kehidupan para pedagang tersebut. Pasalnya hingga saat ini kios mereka yang disegel oleh pihak pengelola Pasar belum juga dibuka dan pedagang belum bisa berjualan untuk menyambung hidup mereka.
Sekretaris Umum Persatuan Pedagang Pasar Pagar Dewa (P4D), Fikri Nata mengatakan, pihaknya meminta anggota DPRD Kota Bengkulu bersama dinas terkait lainnya untuk mengecek langsung ke lokasi Pasar dan membuka segel para pedagang.
Terhitung sudah 12 hari kios pedagang tersegel dan para pedagang tidak bisa berjualan untuk menyambung hidup keluarga mereka.
“Intinya kita ke sini untuk meminta bantuan anggota dewan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di pasar pagar. Sebelum sebelum datang ke sini kami secara spontanitas sudah mendatangi Polres Bengkulu untuk meminta perlindungan dan bantuan hukum karena para pedagang ini sudah merasa resah karena menerima beberapa ancaman, penganiayaan, adanya pungli seperti parkir kemarin dan lain-lain,” jelas Fikri, Senin (22/08).
Dia menambahkan berdasarkan hasil pertemuan bersama dewan tadi disepakati jika besok direncanakan dewan akan turun langsung untuk mengecek ke lokasi Pasar Dewa.
Mereka berharap permasalahan tersebut segera dapat diselesaikan dan pedagang bisa kembali berjualan untuk menafkahi keluarga mereka.
Sementara itu, Ketua DPRD kota Bengkulu Supriyanto mengatakan, pihaknya meminta agar pihak koperasi membuka segel para pedagang untuk sementara waktu hingga permasalahan dapat terselesaikan untuk proses administrasi untuk dapat segera diurus agar polemik tidak berkepanjangan.
“Kita meminta kepada pihak pengelola pasar untuk memberi keringanan untuk sementara waktu membuka kios pedagang yang disegel. Karena mereka ingin menyambut hidup mereka. Nantinya kita akan turun bersama dinas terkait untuk menyelesaikan polemik ini dan apabila tidak menemui jalan keluarnya Saya akan berbicara langsung pada Walikota untuk mencarikan,” jelas Suprianto. (Adv)