Bengkulu, SentralNews.com – Pada Pertemuan Peningkatan Kapasitas Tingkat Provinsi dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat Germas di berbagai tatanan di daerah Provinsi Bengkulu yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat berkesempatan menjadi salah satu narasumber kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Nala Sea Side dari tanggal 12 s.d 14 September 2022.
Pertemuan ini bertujuan meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, meningkatkan komitmen pimpinan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di berbagai tatanan, meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan adanya Germas di berbagai tatanan (sekolah/madrasah, kampus, RS, tempat kerja dan tempat ibadah).
Program Sekolah Sehat diharapkan dapat menggerakkan sektor pendidikan untuk berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia Sehat dalam terlibat langsung untuk upaya promotif-preventif lingkungan sekolah. Melalui program ini, sekolah akan mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada kesehatan sehingga terciptanya masyarakat sekolah yang sehat, bugar dan produktif. Penerapan sekolah sehat dilakukan oleh masyarakat sekolah sendiri yang lebih memahami keadaan di sekolah.
“Sekolah Sehat merupakan lingkungan dimana komunitas Sekolah berkembang, komunitas yang terdidik dan diharapkan bisa menjadi agen perubahan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya,” jelas Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat yang menjadi narasumber.
Penetapan masalah kesehatan yang akan diselesaikan sesuai dengan hasil analisa situasi. Kegiatan ini diharapkan menjadi model dalam pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekolah sehingga dapat mencegah penyakit di lingkungan sekolah. Salah satu bentuk perwujudan sekolah sehat adalah adanya Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dibarengi dengan konseling berhenti merokok, penerapan kawasan bebas perundungan dan konseling pencegahan penyakit tidak menular.
Program Sekolah Sehat diharapkan dapat menggerakkan sektor pendidikan untuk berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia Sehat dalam terlibat langsung untuk upaya promotif-preventif lingkungan sekolah. Melalui program ini, sekolah akan mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada kesehatan sehingga terciptanya masyarakat sekolah yang sehat, bugar dan produktif. Penerapan sekolah sehat dilakukan oleh masyarakat sekolah sendiri yang lebih memahami keadaan di sekolah.
Penetapan masalah kesehatan yang akan diselesaikan sesuai dengan hasil analisa situasi. Kegiatan ini diharapkan menjadi model dalam pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekolah sehingga dapat mencegah penyakit di lingkungan sekolah. Salah satu bentuk perwujudan sekolah sehat adalah adanya Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dibarengi dengan konseling berhenti merokok, penerapan kawasan bebas perundungan dan konseling pencegahan penyakit tidak menular.
Perlu dilakukan intervensi promosi kesehatan di lingkungan sekolah yang dimulai dari proses pengenalan program Sekolah Sehat melalui kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Tingkat Provinsi dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat Germas diberbagai tatanan Provinsi Bengkulu.
Perlu dilakukan intervensi promosi kesehatan di lingkungan sekolah yang dimulai dari proses pengenalan program Sekolah Sehat melalui kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Tingkat Provinsi dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat Germas diberbagai tatanan Provinsi Bengkulu.
Bina Suasana di Institusi Pendidikan dilakukan oleh para pendidik, pengurus organisasi anak didik seperti OSIS dan PRAMUKA atau sejenisnya yang berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan PHBS. Bina suasana dapat dilakukan dengan pemanfaatan media seperti media sosial, poster, pertunjukkan film, majalah dinding, serta penyelenggarakan diskusi dan seminar dengan mengundang para pakar. Perilaku PHBD yang mencakup antara lain mencuci tangan menggunakan sabun, mengonsumsi makanan dan minuman sehat, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat sampah, tidak merokok, tidak mengonsumsi NAPZA, tidak meludah disembarang tempat, meberantas jentik nyamuk dan lain-lain. Pembinaan PHBS dilaksanakan melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Acara ini dihadiri sekitar 62 orang dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Kepala Seksi Promkes dan PM, Kepala SMA/MAN/Sederajat, Guru UKS SMA/MAN/Sederajat se-Provinsi Bengkulu.(MA)
Bina Suasana di Institusi Pendidikan dilakukan oleh para pendidik, pengurus organisasi anak didik seperti OSIS dan PRAMUKA atau sejenisnya yang berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan PHBS. Bina suasana dapat dilakukan dengan pemanfaatan media seperti media sosial, poster, pertunjukkan film, majalah dinding, serta penyelenggarakan diskusi dan seminar dengan mengundang para pakar. Perilaku PHBD yang mencakup antara lain mencuci tangan menggunakan sabun, mengonsumsi makanan dan minuman sehat, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat sampah, tidak merokok, tidak mengonsumsi NAPZA, tidak meludah disembarang tempat, meberantas jentik nyamuk dan lain-lain. Pembinaan PHBS dilaksanakan melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Acara ini dihadiri sekitar 62 orang dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Kepala Seksi Promkes dan PM, Kepala SMA/MAN/Sederajat, Guru UKS SMA/MAN/Sederajat se-Provinsi Bengkulu. (Adv)