BULUNGAN, sentralnews.com – Bupati Bulungan Syarwani memberikan apresiasi kepada Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) yang sejak tahun 2017 sudah telah bermitra dalam menyelenggarakan literasi dengan Pemerintah Kabupaten Bulungan melalui Dinas Pendidikan.
” Diinformasikan dari Inovasi bahwa berdasarkan hasil pengukuran kemampuan membaca yang dilakukan kepada 16.757 siswa SD di Bulungan, pada tahun 2022 ini angka learning loss menunjukkan tidak lebih buruk dari hasil pengukuran tahun 2017,” ujar Syarwani usai berdiskusi bersama Inovasi di ruang rapat Bupati Bulungan.
Dikatakan Keberhasilan menahan laju learning loss, merupakan hasil program pemulihan pembelajaran ini, yang tertuang dalam Surat Edaran Bupati Bulungan No. 422/5087/DISDIKBUD III/XI/2021, semua elemen pendidikan dari mulai PAUD, SD, dan SMP digerakkan untuk melakukan pemulihan pembelajaran.
” Pemulihan pembelajaran di Bulungan ini di implementasikan dengan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka, Penerapan Pembelajaran Terdiferensiasi diantaranya yaitu, dengan Menggunakan kurikulum dalam kondisi khusus atau darurat, Melakukan asesmen diagnosis kognitif dan non-kognitif, menggunaan modul literasi-numerasi dari Kemdikbudristek, Pendampingan belajar dengan pendekatan teaching at the right level, Memberikan akses bacaan sebesar-besarnya kepada siswa untuk meningkatkan budaya baca, Peningkatan Kapasitas Guru Melalui Sistem Komunitas Belajar, dan melakukan Penjaminan Mutu Bersama oleh Disdikbud Bulungan, BPMP Provinsi Kaltara, BGP Provinsi Kaltara, dan Program INOVASI,” sebut Syarwani.
Untuk mendukung program pemulihan pembelalaran, Pemkab Bulungan akan menggunakan pengalaman dari program literasi kelas awal. Program literasi kelas awal sendiri menggunakan asesmen diagnostik, pembelajaran terdiferensiasi, dan fokus untuk meningkatkan keterampilan membaca.
” Ketiga pendekatan program literasi awal ini, sama seperti karakteristik umum kurikulum merdeka, dengan kesamaan ini, implementasi kurikulum merdeka di Bulungan akan lebih efektif dan efesien,” jelas Syarwani.
Disamping itu, Manajer Inovasi Kaltara Handoko Didagd, menungkapkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, pengawas, dan guru memberikan hasil yang luar biasa dalam menahan learning loss yang ada.
” Saya harap upaya ini harus diteruskan karena, upaya pemulihan pembelajaran, tidak bisa laksanakan dengan cepat mungkin dalam 2 hingga 3 tahun perlu upaya-upaya yang lebih keras, ” ujar Handoko.
Terakit dengan, tenaga konseling, Handoko mengatakan, sangat penting, artinya guru guru selain bisa mengukur kompetensi akademik juga harus bisa mengukur kompetensi non akademik atau kesiapan anak anak untuk belajar.
” Masalah masalaha sikologis, Masalah yang dihadapi di rumah, tempat bermain di luar sekolah, itu juga perlu diperhatikan, karena di kementerian sudah ada anjuran untuk melakukan asesmen non akademik, non kognitif itu juga harus dilakukan sehingga guru-guru dapat mengetahui sikolgi dari anak-anak.
Kami dari inovasi siap mendukung Disdikbud Bulungan Agar ada tim yang dilatih sehingga dapat menyebarkan ke guru-guru. Demikian pula kami terus mendukung Disdikbud Bulungan, untuk membangun satu sistem, dimana semua guru bisa terus belajar, dan semua guru bisa mempunyai kesempatan untuk berefleksi dan mempunya komptensi dalam mengajar siswa-siswanya,” tuntas Handoko. (AS)