DKP Provinsi Bengkulu Dukung Penuh Budidaya Kepiting Bakau di Enggano

Bengkulu, SentralNews.com – Komoditas perikanan di wilayah laut Provinsi Bengkulu memiliki potensi yang melimpah salah satunya Kepiting Bakau (Scylla Serrate) yang banyak ditemui di perairan Pulau Enggano. Nelayan setempat menangkap kepiting bakau dengan cara tradisional. Mayoritas kepiting untuk konsumsi dan hanya sebagian dijual, Rabu, (09/11/22).

Kepala DKP Provinsi Bengkulu, Syafriandi dalam rangkaian kunjungan ke Pulau Enggano mengatakan, guna mengurangi ketergantungan penangkapan kepiting bakau yang berlebihan di alam, salah satu solusi yang perlu dilakukan yaitu dengan melakukan budidaya.

Jika tidak diimbangi dengan upaya tersebut, dikhawatirkan ketersediaan hewan yang berhabitat di hutan bakau tersebut menjadi berkurang bahkan kepunahan yang dihadapi bisa lebih cepat.

Untuk itu, budidaya diyakini menjadi salah satu solusi. Meski begitu, secara teknis pelaksanaan dari budidaya kepiting ini masih mengalami berbagai kendala baik itu dari segi pembenihan maupun masa tebar.

“Kita perlu menjalin kerjasama dengan seluruh pihak agar kepiting ini bisa dibudidaya oleh nelayan di Pulau Enggano. Potensi nilai ekonomis kepiting bakau sangat tinggi tapi dilain pihak kita juga perlu melakukan perlindungan, jadi harus dibudidaya agar sama-sama terjamin” kata Syafriandi.

Lanjut Syafriandi, salah satu dari tiga program prioritas yang dicanangkan oleh Menteri KKP Wahyu Trenggono adalah pengembangan budidaya berbasis ekspor dengan 4 komoditas perikanan budidaya unggulan di pasar global, antara lain udang, lobster, kepiting dan rumput laut.

Permintaan pasar terhadap komoditas kepiting bakau juga terus mengalami peningkatan. Hal ini membawa konsekuensi, dimana produksi kepiting bakau, baik melalui kegiatan penangkapan dan kegiatan budidaya, harus dikelola dengan baik sehingga keberlangsungan produksi dapat terjaga.

“Pengelolaan sumber daya kepiting bakau menjadi hal utama yang harus dilakukan dalam menjaga keberlanjutan pemanfaatan sumber daya tersebut agar tetap dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi nelayan Pulau Enggano” ujar Syafriandi. (Adv)