M Trianto Ketua KRPK Soroti Beberapa Hal Pada Mutasi ASN Di Lingkup Pemkab Blitar, Ada Apa?

Blitar, Sentralnews.com – Mutasi besar pada Senin (02/01/2023) yang dalam prosesi pengambilan sumpah janji jabatan dipimpin langsung oleh Bupati Blitar Rini Syarifah, menjadi perhatian dari berbagai kalangan, apalagi dengan munculnya kabar kontroversial Wabup Blitar Rahmat Santoso yang mengancam mundur akibat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ajudan istrinya ikut dimutasi.

Hal ini juga menjadi perhatian Ketua KRPK M. Trianto, yang dimana kabar tersebut muncul hampir seluruh media online saat itu.

Ketua KRPK M Trianto menyoroti, bahwa dalam mutasi yang dilakukan oleh Bupati Blitar Rini Syarifah ternyata menyisakan banyak sekali persoalan. Hal ini dapat mempengaruhi kredibilitas pemerintahan Mak Rini yang sekarang menjabat.

“Ada beberapa hal pertama yaitu mutasi ajudan istri Wakil Bupati Rahmat Santoso yang tanpa sepengetahuan Wakil Bupati itu sendiri.

Kedua disinyalir adanya seorang ASN yang sudah pensiun namun dilantik atas nama Dyah Liesnawati yang merupakan Kasi PMD Kecamatan Wlingi serta dugaan adanya lingkaran orang luar yang mempengaruhi mutasi seperti yang disebutkan oleh Wakil Bupati yang bernama Biyan dan Fikri,” tutur Trianto, Selasa (03/01/23)

Trianto juga menduga, adanya berbagai permasalahan yang saat ini timbul, akibat dari banyaknya permasalahan yang diduga dilakukan oleh orang luar dilingkaran kekuasaan. Mereka patut diduga turut serta dalam mengatur mutasi,” cetus Trianto.

Selain itu, Trianto menambahkan bahwa patut di duga adanya jual beli jabatan, karena ada beberapa SKPD yang saat ini belum terisi. Jelas bahwa mutasi yang dilaksanakan pada (02/01/2023) Wabup Blitar Rahmat Santoso tidak di beritahu atau lebih tepatnya ditinggal.

“Ada indikasi bahwa Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso di duga tidak diberitahu kapan pelantikan untuk mutasi. Karena salah satu ajudan dari Makde Rahmat tersebut di pindah menjadi Trantib Satpol PP disalah Kecamatan. Dengan adanya mutasi ajudan istrinya Wabup tersebut mengindikasikan bahwa Wakil Bupati Rahmat Santoso tidak diajak untuk membahas terkait dengan mutasi,” lanjut Trianto.

Seperti yang ramai di beritakan di beberapa media online Wabup Blitar Rahmat Santoso mengancam mengundurkan diri jika ajudan istrinya tidak dikembalikan ke jabatan semula.

Sementara Plt. Kepala BKSDM Hari Purnomo ditanya terkait dugaan adanya kehebohan terkait mutasi tersebut mengatakan,”
mungkin ada kesalahan tetapi sudah tidak ada, cek saja kan sudah tidak bekerja nanti kita isi lagi yang kosong itu (Kasi PMD Kecamatan Wlingi) saat ada mutasi lagi nanti ,” pungkasnya.