Blitar, Sentralnews.com – Berangkat pakai ratusan Truck yang di Jabar diarea depan Pemkab, ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Blitar Selatan Menggugat (AMBSM), melakukan aksi mengepung Pemkab Blitar di Kanigoro (16/01/2022) menuntut pembangunan Blitar Selatan.
Aksi tersebut dibuka dengan orasi warga masyarakat Blitar Selatan, yang dimulai sekitar jam 10 pagi. Para perwakilan dari masyarakat yang berasal dari tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar Selatan ini menuntut adanya pembangunan, khususnya infrastruktur jalan yang selama ini kurang diperhatikan.
Beberapa elemen yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Blitar Selatan Menggugat ini salah satunya adalah KRPK. Dalam orasinya Ketua Komite Rakyat Pemberantasan Korupsi (KRPK), Mohammad Triyanto meminta janji Mak Rini Bupati Blitar untuk pembangunan Blitar Selatan.
” Mak Rini harus menepati janjinya untuk membangun Kabupaten Blitar Selatan sewaktu kampanyenya. Karena saat ini banyak bangunan insfrastruktur yang rusak yang belum di benahi. ” Kata Triyanto dalam orasinya.
Para pendemo meminta untuk bertemu dengan Bupati Blitar Rini Syarifah. Namun karena ada kunjungan maka perwakilan Pemkab Blitar di wakili oleh Wakil Bupati Blitar Rahmad Santoso yang di dampingi oleh Kasatpol PP dan Kepala PU. Selain itu massa juga di temui oleh Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito Saren Satoto dan juga Wakil Ketua Mujib.
Warga yang ikut aksi mengancam akan meminta pemekaran menjadi Kabupaten Blitar Selatan jika sarana insfrastruktur tidak segera dibangun. Pemekaran yang diajukan sudah memenuhi syarat diantaranya dengan tujuh kecamatan.
Sementara Wakil Bupati Blitar Rahmad Santoso yang mewakili Bupati Rini Syarifah mengatakan kepada massa aksi, bahwa dirinya sebagai perwakilan dari Pemkab Blitar akan segera merealisasikan aspirasi warga yang meminta pembangunan. Wabup Rahmad juga meminta agar masyarakat tetap tenang sangat menjaga kondusifitas.
” Saya akan segera merealisasikan, karena anggaran nantinya juga akan di realisasi dengan prosentase 70 untuk Blitar Selatan dan 30 persen untuk Blitar Utara. Tetapi semuanya bisa berubah sesuai dengan kondisi di lapangan,” Ucap Wabup.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito juga mengatakan hal yang sama tetkait dengan keinginan warga. Bahkan dewan siap mengawal aspirasi masyarakat ini sampai di setujui oleh Pemkab Blitar.
Sebagai bentuk komitmen agar tidak diberi janji janji palsu, massa meminta Wakil Bupati dan Ketua Dewan untuk menandatangani perjanjian dengan menggunakan materai. Selain itu harus di stempel Pemkab Blitar dan DPRD.
Ditempat yang sama, Mujib SM Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar menambahkan, bahwa hal itu merupakan puncak kekesalan masyarakat dari Blitar Selatan. Dengan menyampaikan beberapa persoalan disana, bahwa infrastruktur kalau dibandingkan Blitar Utara itu jauh berbeda dengan Blitar Selatan yang masih banyak jalan rusak, amblas, hingga longsor.
“Maka, perlu konsentrasi pemerintah daerah dengan mengoptimalkan pembangunan di Blitar Selatan. Tapi, nyatanya hingga saat ini terkait pelayanan pembagunan di Blitar Selatan masih sangat jauh sekali. Ini merupakan puncaknya Aliansi masyarakat Blitar Selatan mengadakan aksi agar Pemkab Blitar bersama DPRD memprioritaskan pembangunan disana,” ujar Mujib SM.
Mujib juga menegaskan, “sebagai perwakilan DPRD dari wilayah Blitar Selatan, ia akan kawal anggaran untuk tahun 2023 yang sudah di Gedok DPRD mulai awal tahun ini,” pungkasnya.(Tim)